Senin, 01 Januari 2024

Bisik Rindu Untuk Kasih

Kasih, pagi ini aku terbangun dengan tetesan air dari mataku
Semilir angin pagi yang melalui celah jendela menyapu lembut pipiku 
Tanganku mencari-cari telepon genggam untuk mengecek waktu
Aku melihat jamnya, tetapi tidak menemukan apa yang aku mau

Kasih, siang ini terik di rumahku
Cerahnya langit yang terlihat dari sudut pintu, menerbangkan pikirku menjauh
Suasana ini mengingatkanku pada dirimu, penuh ceria namun pilu saat dikenang
Aku memandang wallpaper ponselku, tetapi yang kulihat hanyalah halusinasiku

Kasih, mataku memandang langit sore
Awan bak kapas putih dilukis dengan pancaran sinar mentari senja, indah sekali
Anganku menulis cerita yang ingin kubagi bersamamu
Aku meraih ponsel untuk memotretnya, berharap akan ada yang berbeda

Kasih, malamku diramaikan melodi sendu
Ragaku masih terdiam duduk di atas lembutnya kasur, menikmati udara yang menusuk
Aku masih menggenggam ponselku
Aku berbicara dengannya, seakan kau akan mendengarku

Kasih, dimanakah kamu?
Kasih, aku menunggumu


DSK, 2024

Kamis, 22 Juni 2023

Melepas Rasa

"Aku menyukaimu," kata Ai menatap Mamoru yang baru saja berbalik karena Ai menyebut namanya.

"Apa?" Mamoru memasang wajah bingung. Satu kalimat dari Ai tersebut tidak dapat ia interpretasikan secara langsung. Atau, ia ragu untuk menginterpretasikannya hanya dengan informasi yang ia dengar.

Rabu, 19 April 2023

Dialog Rahasia Antara Diri Sendiri

Menurutmu, kamu orang yang seperti apa?

Hal-hal apa yang kamu senangi? Apa yang bisa membuatmu sedih? Apa yang kamu lakukan ketika kamu kesal dan marah? Apakah kamu orang penuh dengan senyuman, ataukah itu hanya topeng untuk melindungi dirimu sendiri? Apakah kamu orang yang tulus membantu orang lain, ataukah itu kamu semuanya kamu lakukan dengan terpaksa? Apakah kamu berbuat baik karena memang senang melakukannya, ataukah karena orang lain terlanjur melihatmu sebagai orang baik? Apakah kamu orang yang musah jujur pada diri sendiri, atau lebih suka menahan diri karena takut akan kejujuran itu sendiri?

Minggu, 09 April 2023

Buku: Menjadi Guru yang Sukses dan Berpengaruh

 Assalamu'alaikum teman-teman :)

Gimana kabarnya? Semoga senantiasa dalam keadaan sehat baik jasmani, rohani, dan psikisnya, serta hari-harinya dipenuhi rasa syukur dan bahagia :D

Pada post kali ini, saya ingin berbagi tulisan tentang profesi yang sedang saya jalani: guru. Beberapa waktu terakhir, saya merasa berada di kondisi yang cukup berat dalam memikul amanah sebagai guru di sekolah. Amanah 'guru' yang saya sebutkan di sini bukan hanya tentang tugas mengajar atau transfer ilmu, melainkan banyak hal yang lebih luas sesuai dengan tupoksi guru yang ada di lembaga pendidikan yang saya tempati. Tak jarang saya merasa tidak maksimal dalam menjalankan salah satu tugas saya: tidak optimal dalam menyiapkan bahan ajar, tidak efektif dalam memanfaatkan waktu untuk penyampaian materi di kelas, sering terlewat memonitor anak-anak kelas, dan lain-lain. Terkadang, ada satu-dua waktu ketika saya masuk ke dalam kelas tanpa persiapan apapun. Yang penting ke kelas, anak-anak disuruh baca materi aja; masuk kelas terus kasih latihan soal deh biar saya bisa ngerjain yang lain. Ketika sedang berada di titik seperti itu, saya akan menurunkan standar 'guru' di mata saya hanya terbatas pada transfer ilmu saja. Namun, sekarang saya disadarkan kembali bahwa guru yang hanya memikirkan tentang transfer ilmu adalah sosok guru yang tidak diinginkan oleh pendidikan yang baik. Saya menemukan beberapa hal yang dapat membangkitkan kembali semangat saya, setelah (mulai kembali) membaca buku "Menjadi Guru yang Sukses dan Berpengaruh" karya Dr. Muhammad Abdullah Ad-Duweisy.

Sabtu, 01 April 2023

Menilik "Sepasang Sepatu Tua" Karya Sapardi Djoko Damono

Sepasang Sepatu Tua
(karya Sapardi Djoko Damono)

Sepasang sepatu tua tergeletak di sudut sebuah gudang, berdebu

Yang kiri terkenang akan aspal meleleh, yang kanan teringat jalan berlumpur sehabis hujan --keduanya telah jatuh cinta kepada sepasang telapak kaki itu

Yang kiri menerka mungkin besok mereka dibawa ke tempat sampah dibakar bersama seberkas surat cinta, yang kanan mengira mungkin besok mereka diangkat truk sampah itu dibuang dan dibiarkan membusuk bersama makanan sisa

Sepasang sepatu tua saling membisikkan sesuatu yang hanya bisa mereka pahami berdua

(1973)

---