Tatapan mata ungu
Geraian rambut yang layu
Kerlap-kerlip anting yang kaku
Getaran bibir kelabu
Dentangan lonceng jam dua belas
Terbaca, garis merah pemisah
Pijakan kaki pun beranjak
Bayang tetap setia mengekor raga
Tak terlihat mata ini bergelinang?
Tak terpikir logika ini berangan?
Tak tersampaikan, bukan?
Biar angin saja yang membawanya terbang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar