“Aku
ingin melihat matahari”
Kalau
begitu, keluarlah
Sebentar,
di sini sejuk
Udara
nyaman memanjakan
Terlindungi
dari noda kotor kehidupan
Permadani
mewah penuh kelembutan
Lampu
cantik terang benderang
Tertidur
dengan tenang
Memipikan
segala harapan
Rupa-rupa buah mewarnai meja
Gemercik air melimpahi gelas kaca
Sungguh membahagiakan
Rasanya ada yang kurang
Bukannya tak adil?
Hanya ingin melihat matahari
Tembok ini menghalangi
Ada apa dengan kemalangan ini?
Bawakan matahari masuk
Sungguh penasaran
Kenapa dia tak jua datang?
Sudah menanti kelelahan
Ragamu hanya terdiam kaku
Kakimu tak mau berlepas dari permadani itu
Dibukakan pintu, hanya termangu
Kemana keinginanmu?
Sinarnya tetap ada di sana
Hangatnya masih terpancar nyata
Bukannya kau ingin melihat matahari?
Cobalah langkahkan kakimu pergi
(DSK, September 2020)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar