Rabu, 01 Januari 2014

Maksiat, Salah Setan atau Manusia?

Assalamu'alaikum :)
Udah lama nih gak nge-share post yang berbobot. InsyaAllah sekarang mau share sedikit ilmu yang lumayan berbobot nih hehe. Selamat menyimak yaa~ :D

"Dan setan berkata ketika perkara (hisab) telah diselesaikan, "Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan aku pun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekadar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku, tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku tidak dapat menolongmu, dan kamu pun tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu." Sungguh, orang yang zalim akan mendapat siksaan yang pedih"
(Q.S. Ibrahim ayat 22)


Diliat dari judulnya, teman-teman udah bisa ngira-ngira kan apa yang mau saya bahas? Sebelumnya, apa sih sebenarnya maksiat itu? Maksiat itu adalah perbuatan yang melanggar perintah Allah SWT, perbuatan dosa yang memperburuk dan mengurangi iman. Terus iman itu apa? Simpelnya sih, biasanya orang-orang mengartikan iman itu adalah percaya. Kalau secara istilah, iman itu meyakini dalam hati, mengucapkan dengan lisan, dan mengamalkan dengan perbuatan. Oke itu prolog aja ya. Sekarang mulai masuk ke tema yang mau dibahas~


Kita semua tau bahwa setiap manusia dilahirkan ke muka bumi ini dalam keadaan suci. Dan yang sering kita dengar juga, pada dasarnya fitrah hati manusia itu selalu ingin berbuat kebaikan dan menjauhkan diri dari perbuatan jahat. Pada kenyataannya, tidak semua manusia bisa menjaga dan memelihara fitrah tersebut. Bahkan di zaman modern seperti sekarang ini, beberapa perbuatan maksiat sudah dianggap wajar karena sudah biasa dilakukan oleh masyarakat. Naudzubillah... Kita harus mengingat, jangan membenarkan apa yang biasa dilakukan masyarakat sekitar kita. Sekali perbuatan maksiat, maka selamanya perbuatan tersebut adalah maksiat. Jangan anggap suatu perbuatan bukan maksiat hanya dikarenakan perbuatan maksiat tersebut sudah biasa terjadi di masyarakat. Duh jadi kemana-mana nih ngomongnya -__- wkwk, yaudah lanjut ya~

Nah, jika pada dasarnya hati manusia itu baik, terus kok sekarang banyak banget manusia yang masih berbuat maksiat? Kenapa bisa gitu? Nah, dari sini mungkin jadi terpikir, perbuatan maksiat yang dilakukan oleh manusia terjadi karena setan/iblis yang menggoda manusia untuk melakukan perbuatan maksiat tersebut. Mengapa setan/iblis menggoda manusia? Jawaban dari pertanyaan ini bisa kita lihat di Al-Qur'an, surat Al-Hijr ayat 32 sampai 42. Ayat tersebut menceritakan ketika Allah SWT memerintahkan malaikat dan iblis untuk bersujud kepada Adam. Namun iblis menolak dengan alasan ia merasa lebih baik karena diciptakan dengan api sedangkan Adam dari tanah. Kemudian Allah mengusir iblis dari surga dan menjadikannya makhluk yang sesat. Iblis meminta penangguhan dari Allah sampai hari kiamat, dan Allah mengabulkan permintaan tersebut. Dari situlah iblis mulai menyesatkan manusia.

Berarti selama ini manusia itu sesat dan berbuat maksiat gara-gara godaan setan? Hmmm ya, bisa jadi. Berarti yang salah setan dong? Nahh hati-hati dengan pertanyaan ini. Walaupun manusia berbuat maksiat dikarenakan mendapat bisikan/godaan dari setan, bukan berarti semua kesalahan dan perbuatan maksiat yang dilakukan manusia bisa ditimpakan kepada setan. Bagiku perbuatanku, dan bagimu perbuatanmu. Mungkin kurang lebih seperti itu. Coba kita lihat lagi terjemahan surat Ibrahim ayat 22 yang di atas tadi.

"Dan setan berkata ketika perkara (hisab) telah diselesaikan, "Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan aku pun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekadar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku, tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku tidak dapat menolongmu, dan kamu pun tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu." Sungguh, orang yang zalim akan mendapat siksaan yang pedih"
(Q.S. Ibrahim ayat 22)

Nah, sudah menemukan jawabannya? Dari terjemahan ayat di atas, kita tau bahwa perbuatan maksiat yang dilakukan oleh manusia itu tentunya akan menjadi tanggung jawab manusia itu sendiri. Setan gak bakal mau ikut-ikutan bertanggung jawab, walaupun sebenarnya dia yang menggoda manusia untuk melakukannya. Kalau pake bahasa sekarang ya, setan itu MT alias makan temen. Dia yang nyuruh, tapi gak mau disalahin. Bahasa gampangnya mungkin, "salah sendiri lu mau ngikutin hasutan gue, padahal udah jelas-jelas di Al-Qur'an, gue itu sesat," kira-kira gitu kali ya kata setan -__-  Jadi maksiat itu salah siapa? Salah yang melakukan perbuatan tersebut. Setan menghasut, manusia melakukan, jadi salah siapa? Tetap dihitung salah manusia ._.

Perlu diketahui juga, iblis dan setan itu mengakui kebesaran dan kekuasaan Allah lho, mereka juga gak menyekutukan Allah. Hanya saja, iblis itu tidak taat kepada Allah dan sombong. Sedangkan manusia, karena godaan iblis, ada yang sampe menyekutukan Allah. Hiiii serem ya, padahal iblis aja gak menyekutukan Allah ._. Memang berat banget untuk menjaga ketaqwaan kepada Allah. So? Jangan mau di-MT-in sama setan ya guys~ Buktikan kita taat sama Allah :)

Oh iya terus gimana tentang fitrah hati manusia yang katanya baik itu? Ya, itu memang benar. Coba kita pikir bersama, ketika kita melakukan kesalahan atau dosa, pasti ada rasa kegelisahan, ketakutan, dan mungkin panik. Itulah kata hati kita. Hati kecil manusia yang fitrahnya baik itu lagi menolak kita untuk berbuat kesalahan. Kalau gak ngerasa gelisah saat melakukan kesalahan itu justru yang aneh. Soalnya rasa kegelisahan itu merupakan pertanda kita masih sadar perbuatan itu salah, pertanda masih ada iman yang tertanam di hati kita.


Oke mungkin segini dulu ya posting-nya. Semoga bermanfaat :) Dan semoga kita semua dijaga oleh Allah SWT dari kesesatan, semoga Allah melindungi kita semua. Semoga kita bisa menjadi orang-orang yang bertaqwa dan istiqomah selalu di jalan-Nya. Saya bukan orang yang sempurna, saya bukan orang yang bersih dari dosa, saya cuma mau berbagi. Oleh karena itu, mari kita saling mengingatkan sesama dengan hal-hal yang baik. Semoga kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan baik lagi :) Aamiin :)

Wassalamu'alaikum wr. wb.

"Dan sembahlah Tuhanmu sampai yakin (ajal) datang kepadamu" (Q.S. Al-Hijr ayat 99)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar