Senin, 31 Mei 2021

Resensi Buku: Melangkah Searah

Assalamu'alaikum kawan! ^_^

Kembali lagi di post resensi buku hehe. Di post kali ini, aku mau sharing tentang buku Melangkah Searah karya Aji Nur Afifah yang beberapa waktu lalu baru selesai kubaca. Buku ini aku beli secara online. Pertama kali tertarik sama buku ini gara-gara lihat story instagram salah satu adik tingkatku yang menggunakan fitur Q&A untuk meminta rekomendasi buku bacaan ringan seputar pernikahan dari followers-nya. Eh!! Pas banget! kata hati kecilku saat itu wkwk. Iya, pas banget buat aku yang udah mau memasuki usia seperempat abad tapi selalu merasa seperti masih anak kecil. Dari judul "Melangkah Searah" dan hasil searching review buku tersebut, aku memutuskan bahwa buku ini akan cocok untuk tipe orang seperti aku: yang minat bacanya masih rendah (jadi harus mulai dari bacaan ringan dulu) tapi juga sadar butuh pembekalan seputar pernikahan karena umur sudah semakin yaa begitulah wkwk. Dan akhirnya aku beli deh buku ini. Terus gimana, beneran cocok gak bacaannya? Bahasannya ringan gak? Yuks simak dulu resensi buku yang satu ini ^^


Judul buku       : Melangkah Searah
Penulis             : Aji Nur Afifah
Penerbit            : QultumMedia 
Tahun terbit      : Februari 2021 (cetakan kelima)
Tebal halaman  : 210 + x halaman

Selasa, 18 Mei 2021

Tentang Doa (2)

Assalamu'alaikum kawan-kawan pembaca! :D
Semoga kawan-kawan dan keluarga selalu dalam keadaan sehat jasmani dan rohani ya. Gimana kabarmu hari ini? Semoga tidak lupa untuk bersyukur agar bisa merasakan kebahagiaan dari nikmat-nikmat sederhana yang kita dapatkan :)

Di post kali ini, aku mau berbagi cerita seputar doa, kurang lebih masih satu tema dengan post sebelumnya hehe. Tema ini juga merupakan sharing yang aku sampaikan di kegiatan kecil-kecilan teman-teman geng kuliahku, Safari with Astagfirullah :D (iya nama kami geng Astagfirullah wkwk).

Ramadhan tahun kemarin menjadi Ramadhan yang cukup berkesan. Iya, berkesan. Karena untuk pertama kalinya dijalani dengan banyak hal berbeda. Kalau bahasa menyalahkannya, gara-gara pandemi, hehe. Salah satu hal yang paling terasa berbeda buatku adalah pelaksanaan shalat tarawih. Biasanya, suasana tarawih itu ramai, dan kadang jadi ajang buatku bertemu dengan beberapa teman lama di masjid hehe. Bukan sengaja ketemuan sih, tapi lebih ke tiba-tiba berpapasan ketika mau pulang tarawih. Shalat tarawih juga membuatku bisa merasakan shalat berjamaah di masjid dengan banyak orang (iya, kalo biasanya kan gak pernah ke masjid wkwk), bisa menyimak ceramah sebagai reminder sehari-hari, dan lain-lain. Tapi, tahun lalu berbeda. Berbeda sekali. Orang-orang hanya bisa melaksanakan shalat tarawih berjamaah di rumah bersama keluarganya. Dan mungkin banyak para imam baru yang lahir di sana, entah para ayah ataupun anak laki-laki di keluarga, yang untuk pertama kalinya, mengimami shalat berjamaah bersama keluarganya.