Minggu, 07 Februari 2016

Untuk Kita yang Sedang Lelah dengan Dakwah

Bismillah..
Assalamu'alaikum kawan-kawan pembaca :D Semoga kawan-kawan dalam keadaan sehat wal'afiat, baik raga maupun jiwanya :) Kali ini saya ingin sedikit berbagi pendapat aja nih, tentang kita (manusia) dan dakwah. Check it out guys :)



Dakwah berasal dari kata "da'a - yad'u" yang artinya memanggil, mengajak atau menyeru. Secara terminologi (istilah), dakwah yaitu menyampaikan sesuatu kepada orang lain untuk mencapai tujuan tertentu. [1]

Banyak ayat-ayat tentang dakwah dalam Al-Qur'an, salah satunya dapat dilihat dalam surat An-Nahl ayat 125 yang artinya sebagai berikut.
"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhan-mu, Dia-lah yang lebih Mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dia-lah yang lebih Mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk"
(Q.S An-Nahl : 125)

Kita seringkali mendengar nasihat-nasihat dari aktivis dakwah di sekitar kita, "Jalan dakwah itu memang terjal dan banyak rintangan," sehingga menjadi hal yang biasa bila dakwah itu terasa berat. "Ciri-ciri jalan dakwah itu ada dua. Pertama, jalannya terjal dan panjang. Yang kedua, orangnya sedikit," begitu kira-kira yang pernah disampaikan oleh Ketum UKDM saat saya mengikuti alur kaderisasi di LDK UKDM UPI.

Ya, kadang kita memang sudah tahu jalan dakwah itu terjal, jalan dakwah itu berat, jalan dakwah itu banyak rintangan. Ya, kadang kita memang sudah tahu jalan dakwah itu tidak mudah, orang-orangnya sedikit. Kita tahu itu semua, tapi terkadang masih muncul perasaan lelah. Ya, mungkin memang yang kita rasakan adalah kelelahan. Muncul perasaan lelah itu memang manusiawi, ketika kita berada di titik jenuh dalam jalan dakwah, kemungkinan besar kita akan merasakan itu. Dan pasti semua orang pernah mengalaminya. Pilihan dan keputusan setelah muncul perasaan itulah yang mungkin berbeda. Akankah kau berhenti? Atau kau lanjutkan jalan terjal ini?

Titik jenuh yang saya rasakan di perkuliahan ini cukup panjang. Pada saat semester 1, masih terasa semangat amar ma'ruf nahi munkar bersama teman-teman. Memasuki semester 2, virus-virus futur iman menjangkit diri saya. Bukannya memilih obat untuk segera disembuhkan, ternyata saya malah memilih virus itu untuk semakin menjangkit jiwa saya. Alhasil, bisa dikatakan "kesehatan rohani" saya semakin menurun. Perlahan-lahan, amalan yaumiyah semakin terhapus dari rutinitas saya. Sempat kembali muncul keadaan bimbang, mungkin saat itu Allah sebenarnya sedang mencoba membebaskan saya dari kefuturan. Namun sepanjang semester 2, semangat dakwah itu tidak kembali. Sampai suatu hari, ada seruan dari salah satu UKM yang saya ikuti. Yang menjadi jalan saya untuk keluar dari kefuturan.

"Berangkatlah kamu baik dengan rasa ringan maupun dengan rasa berat, dan berjihadlah dengan harta dan jiwamu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."

Surat At-Taubah ayat 41 beserta artinya yang dihafalkan oleh saya dan para peserta Training Muslim Revolution 2 -salah satu alur kaderisasi di LDK UKDM UPI- tersebut menggetarkan hati kami. Ayat itu mengingatkan kami untuk tidak meninggalkan jalan dakwah. Sempat hati saya bertanya-tanya, apakah ketika saya merasa tidak ingin datang ke suatu kajian, lebih baik saya tidak datang karena hati saya belum ikhlas? Dan ayat inilah jawabannya.

Berangkatlah baik dalam keadaan ringan maupun berat, baik dalam keadaan semangat maupun tak semangat, baik dalam motivasi tinggi maupun malas. Jalan dakwah itu baik, maka berangkatlah apapun keadaannya. Kita mungkin lelah, kita mungkin kecewa, kita mungkin jenuh. Ketika itu terjadi, bacalah kembali surat At-Taubah ayat 41 di atas. Saya yakin, hati kamu akan bergetar kembali, semangatmu akan berkobar kembali, dan kamu akan berdiri dan berjalan kembali di jalan dakwah itu.

Kawan, inilah mengapa dalam dakwah Islam dipakai konsep amal jama'i. Amal jama'i itu bukan hanya sekadar tadarus bersama, datang ke kajian bersama banyak orang, atau masuk ke UKM atau ekskul keislaman bersama-sama, melainkan saling mengingatkan dan berbagi motivasi ketika teman-teman seperjuangan kita berada di titik jenuh.

Kawan, teman-teman seperjuangan kita tidak hanya sebatas teman-teman mentoring kita, tidak sebatas teman-teman se-UKM keislaman kita, tidak sebatas teman sekelas kita, tidak sebatas teman kosan kita, melainkan mencakup seluruh umat muslim di dunia ini. Ya, mereka semua teman-teman seperjuangan kita. Maka berbagilah motivasi dengan mereka, setidaknya dalam do'a.

Dakwah bukan sekadar ranahnya kyai, bukan sekadar ranahnya ustadz dan ustadzah, bukan sedakar ranahnya orang-orang yang pandai berbicara. Dakwah bukan hanya milik orang-orang yang ilmunya setinggi sahabat-sahabat Nabi, dakwah bukan hanya milik orang-orang yang kuliah di universitas-universitas islam atau jurusan-jurusan keagamaan, dakwah bukan hanya milik aktivis-aktivis LDK. Dakwah adalah milik dan tugas setiap insan yang memiliki keyakinan dalam syahadatnya.

Mas'ulah UKDM PT 30 (angkatan saya) pernah mengucap kalimat yang selalu saya ingat sampai sekarang, dan pasti kawan-kawan tidak asing lagi dengan kalimat ini. "Dakwah itu akan terus berjalan, baik kita ikut maupun tidak ikut ke dalamnya. Kita tinggal memilih saja, apakah kita hanya ingin menjadi penonton, ataukah ingin jadi pemain dalam dakwah itu". Kalimat sederhana namun indah maknanya. Pilihan memang ada di tangan kita masing-masing.

Saya belumlah menjadi orang baik yang luar biasa, namun izinkan saya mengutarakan pendapat saya tentang dakwah. Tidak ada sesuatu yang benar-benar dapat membuat seseorang berhenti berdakwah kecuali kematian.

So, semangat yuk kawaaan =) Dimana pun kamu berada, mari bersama-sama berjalan di jalan dakwah sampai Allah membisikkan panggilan kembali kepada kita.

Satu kalimat lagi yang selalu bikin saya merinding ketika mendengarnya. Izin share ya, jargon PT 30 LDK UKDM UPI :D hehe

PT 30, Satu Derap, Satu Langkah, Gelorakan Dakwah, Allahu Akbar, yes yes, ALLAHU AKBAR!!!

LDK UKDM UPI, Karena Islam Milik Kita Semua!! :D


Daftar Pustaka:
Al- Qur'an
[1] Tim Dosen Pendidikan Agama Islam UPI. 2009. Islam Tuntunan dan Pedoman Hidup. Bandung : Value Press

Tidak ada komentar:

Posting Komentar