Rabu, 15 Mei 2013

Makan & Minum Sambil Berdiri?

Assalamu'alaikum temaaan,  :D
Sedikit curhat nih, hari Selasa yang lalu (kalo gak salah) pas pelajaran matematika, Bu Enung, guru mtk yang ngajar di kelas XI IPA 4 memberikan sedikit 'ceramah' ke kelas kami. Dan salah satunya beliau menyinggung tentang kenapa makan dan minum sambil berdiri itu gak boleh?
Makan dan minum sambil berdiri mungkin adalah sebuah hal biasa yang sering kita lihat di lingkungan sekitar kita. Karena udah banyak orang yang makan dan minum sambil berdiri itulah, akhirnya hal itu menjadi biasa, padahal ternyata dalam Islam ada hadits yang melarang kita untuk makan dan minum sambil berdiri. Yaa mungkin hadits ini memang bukan hadits yang kuat, tapi coba deh kita lihat sebenarnya apa alasan Islam melarang makan dan minum sambil berdiri?

Anas R.A meriwayatkan bahwa Nabi SAW melarang minum sambil berdiri. Qatadah menjelaskan, “Lalu kami bertanya, ‘kalau makan ?’ Beliau bersabda, ‘kalau makan (sambil berdiri) maka itu lebih buruk dan keji.” (HR. Muslim)

Abu Haurairah meriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda :
“Janganlah seorang diantara kalian minum sambil berdiri. Barangsiapa yang lupa hal itu, hendaklah ia memuntahkannya.” (HR. Muslim)

Dr. Abdurrazzaq Al-Kailani menjelaskan bahwa minum dan makan sambil duduk lebih menyehatkan, aman, enak, dan menjaga kehormatan. Sebab, apa yang dimakan dan diminum sambil duduk akan melewati dinding perut dengan pelan dan lembut. Sedangkan, minum sambil berdiri menyebabkan jatuhnya air ke dasar perut dengan keras dan menghantamnya. Jika hal ini terjadi secara berulang-ulang dan dalam waktu yang lama bisa menyebabkan perut menjadi longgar dan lemah. Selanjutnya, perut akan sulit mencerna.

Dahulu, Nabi pernah minum sambil berdiri karena kondisi darurat yang menghalanginya untuk minum sambil duduk, seperti keadaan sesak di tempat-tempat yang suci. Beliau tidak menjadikan hal itu sebagai kebiasaan dan terus-menerus. Di samping itu, makan sambil berjalan juga tidak sehat, sebagaimana yang telah diketahui masyarakat muslim.

Dr. Ibrahim Ar-Rawi menyatakan bahwa manusia ketika berdiri dalam keadaan tertekan dan alat penyeimbang dalam syarafnya dalam keadaan sangkat aktif. Sehingga, ia melakukan kontrol penuh terhadap seluruh otot tubuh untuk melakukan keseimbangan dan berdiri tegak. Hal itu membuat manusia tidak mampu mendapat ketenangan dari organ tubuh yang berfungsi untuk aktifitas makan dan minum. Ketenangan ini hanya diraih manusia saat dalam kondisi duduk. Sebab, sejumlah otot dan syaraf dalam keadaan tenang dan santai, pancaindra normal, serta respon sistem pencernaan terhadap makanan dan minuman juga semakin baik.

Fakta lainnya, makan dan minum yang dilakukan dengan berdiri secara terus-menerus akan membahayakan dinding usus dan beresiko menyebabkan luka pada lambung. Menurut para dokter, 95 % luka pada lambung terjadi di tempat-tempat jalan masuknya makanan atau minuman. Saat berdiri, akan terjadi pengerutan otot pada tenggorokan yang menghalangi jalannya makanan ke usus secara mudah. Ini terkadang menyebabkan rasa sakit dan mengganggu fungsi pencernaan. Akibatnya, seseorang bisa kehilangan rasa nyaman saat makan dan minum.

Nah, jadi kejawab nih semuanya. Seperti kata Bu Enung, "dibalik setiap larangan pasti ada sebuah hikmah". Dan coba lihat, ternyata Islam gak main melarang makan dan minum sambil berdiri dengan alasan yang gak jelas. Ternyata hal-hal kecil seperti makan dan minum sambil berdiri itu bisa menyakiti lambung kita secara perlahan. Sekarang mungkin belum kerasa, tapi siapa yang tahu berpuluh tahun kemudian apakah si lambung akan baik-baik saja jika kita terus makan dan minum sambil berdiri?

Nih ada hadits lainnya yang diriwayatkan oleh AbuZiyad Ath-Thihani, dia berkata: “Aku mendengar Abu Hurairah menuturkan:


عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسّلَّمَ أَنَّهُ رَأٰٰى رَجُلاً يَشْرَبُ قَا ءِمًا فَقَالَ لَهُ : قِهْ ، قَالَ : لِمَهْ ؟ قَالَ : أَيَسُرُّكَ أَنْ يَشْرَبَ مَعَكَ الْهِرُّ ؟ قَالَ : لاَ ، قَالَ : فَاِنَّهُ قَدْ شَرَبَ مَعَكَ مَنْ هُوَ شَرُّ مِنْهُ ! أَالشَّيْطَانُ 
          
“Dari Nabi SAWbahwa sesungguhnya beliau melihat seorang lelaki minum dengan berdiri. Kemudian beliau bersabdakepadanya, “Muntahkanlah!” Orang itu bertanya: “Mengapa?”Beliau bersabda: “Apakah kamu suka jika minum bersamadengan kucing?” Orang lelaki itu menjawab: “Tidak.” Dia bersabda lagi: “Sesungguhnya telah minum bersamamu sesuatuyang lebih buruk daripada ituyaitu setan.”

 لَوْ يَعْلَمَ الَّذِي يَشْرَبُ  وَهَوَ قَائِمٌ مَا فِي بَطْنِهِ لاَسْتَقَاءَ 

"Jikalau orang yang minum sambil berdiri itu mengetahui apa yang ada dalam perutnyatentu dia akan memuntahkannya.”

Kedua hadits tersebut memang bukan hadits yang shahih, bahkan ada yang mengatakan ini hadits dhaif. Tapi coba deh dipikir lagi, walaupun jika benar ini hadits dhaif, apa salahnya kita mengikutinya untuk kebaikan? Kan tidak makan dan minum sambil berdiri juga membawa kebaikan untuk tubuh kita. Dari sini kita tahu, apa yang dilarang Islam itu sebenarnya adalah buat kebaikan diri kita sendiri. Ini memang hal kecil, tapi masalah kecil yang dilakukan secara 'rutin' lama-kelamaan akan mengakibatkan masalah yang besar. Jadi, mari kita mulai dari hal yang kecil, salah satunya dengan tidak makan dan minum sambil berdiri :)

sumber:
http://hikmahsunnah.blogspot.com/2012/04/larangan-makan-minum-sambil-berdiri.html
http://alquran-sunnah.com/kitab/Shahihah/MINUM%20SAMBIL%20BERDIRI.htm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar