Kamis, 13 November 2014

Aku dan Kimia

Assalamu’alaikum wr. wb :D

Hai pembaca~ Apa kabar? Oke posting kali ini sebenernya sekalian memenuhi tugas matkul Psikologi Pendidikan. Tugasnya itu bikin cerita tentang :
1. Mengapa suka kimia?
2. Tokoh inspirasi di kimia
3. Ingin menjadi apa di kimia?

Hmm kayak B. Indo aja ya -__-. Jadi kata Pak Andi *dosen Psikopend*, beliau ngasih tugas ini tuh untuk mahasiswa-mahasiswanya sendiri. Maksudnya? Jadi gini, setelah kami bikin tulisan tentang 3 poin di atas, itu diharapkan kami bisa membaca ulang tulisan ini ketika sedang down, atau terpuruk, atau bimbang mau pindah jurusan, atau yang lainnya, supaya kembali lagi ke tujuan awal. Kenapa kami memilih kimia?
Oke perkenalan dulu ya biar formal sedikit gitu :D haha. Perkenalkan, nama saya Dea Syifa Khairani, biasa dipanggil Dea. Sekarang saya lagi mengenyam pendidikan di Universitas Pendidikan Indonesia, tepatnya di Jurusan Pendidikan Kimia. Nah, mengapa saya memilih kimia? Karena saya tertarik sama kimia. Pertama kali saya kenal kimia itu waktu kelas 1 SMP. Waktu itu, saya sempat bertanya-tanya, kimia itu apa sih? Saat itu saya sama sekali gak bisa ngebayangin, kimia itu yang kayak apa sih? Awalnya saya ngerasa biasa aja di pertemuan pertama pelajaran kimia itu. Gak ada bedanya sama pelajaran lain.  Tapi lama-kelamaan, saya ngerasa guru kimia SMP saya waktu itu menyampaikan materi kimia dengan cara yang menarik. Beliau kayak ngenalin kimia dengan cara yang unik, seolah bilang, “ini pelajaran kimia, pelajaran yang menyenangkan dan asyik.” Beliau sering nyiapin games yang berkaitan dengan kimia, walaupun cuma berupa games sederhana semacam tebak-tebakan atau teka-teki silang. Tapi karena metode beliau mengajarlah, entah kenapa saya jadi mudah menghafalkan materi-materi pelajaran yang disampaikan beliau. Mulai saat itulah saya suka kimia dan mulai kepikiran untuk jadi guru kimia. Kalimat dari guru SMP saya yang masih saya ingat sampai sekarang adalah “yang dipelajari di kimia adalah segala sesuatu yang ada di kehidupan sehari-hari kita”.

Abis itu kelas 10 (kelas 1 SMA), saya makin menikmati pelajaran kimia karena cara guru saya menyampaikan materi itu simpel dan mudah dimengerti. Di pertengahan kelas 11, saya sempet hilang semangat belajar kimia. Materi yang disampein cukup kompleks bagi saya jadi gak jarang membingungkan diri saya sendiri. Ini berlanjut sampai kelas 12, bahkan sampai akhir kelas 12 ketika UN udah makin deket. Waktu masa-masa persiapan milih jurusan untuk kuliah pun saya masih bimbang untuk memilih kimia di pilihan pertama atau nggak. Namun satu hal yang saya ingat, yang membuat saya akhirnya memutuskan untuk memilih kimia. Saya ingat tekad saya saat SMP, saya ingin mengubah persepsi orang yang menganggap kimia itu sulit, saya ingin menjadi guru kimia yang membuat siswa-siswanya berkata, “kimia itu menyenangkan!” Emang dalam keadaan waktu itu, cukup berat bagi saya untuk mempertahankan tekad saya untuk mengubah persepsi orang bahwa kimia itu sulit, sementara saya sendiri waktu itu berpikir kimia itu sulit, wkwk (-__-)" sedih banget. Tapiii, dengan segala do’a dan istikharah, akhirnya saya milih jurusan pendidikan kimia di pilihan pertama deh~

Untuk tokoh kimia, saya mungkin terinspirasi oleh Dalton. Saya tahu, teori atom yang dikemukakan Dalton memang teori yang paling "dangkal" dibanding teori-teori lainnya. Teori Dalton mengenai atom adalah bagian terkecil yang tak dapat dibagi-bagi lagi memang sudah sangat kadaluarsa. Tapi yang saya pikirin adalah kok bisa ya Dalton kepikiran tentang atom? Hebat aja gitu punya pemikiran untuk nemuin bagian terkecil dari suatu materi. Ketika gak ada orang yang peduli dengan atom, Dalton justru bisa nemuin, walaupun apa yang ia definisikan tentang atom itu ternyata salah. Tapi menurut saya, karena Dalton menemukan atomlah, kimiawan lainnya bisa nemuin partikel-partikel penyusun atom. Karena kesalahan Dalton dalam mendefinisikan atomlah, akhirnya kimiawan lain bisa merevisi dan menjelaskan yang benar apa itu atom sebenarnya *walaupun mereka juga belom tentu bener hehe, kan kimia ilmu yang banyak salahnya :p -kata Pak Wiji, dosen kimia dasar 1-*. Jadi walaupun teori Dalton dapat dikatakan sebagai teori yang sudah pasti salah dibanding teori-teori lainnya, saya menganggap teori Dalton adalah pioner. Teori Dalton merupakan pioner dari teori-teori lainnya yang berkembang dan yang dibenarkan sampai saat ini.

Setelah terjun ke dunia kimia, apa yang saya inginkan? Saya ingin menjadi apa di kimia? Hmm, sesuai aja sama tujuan dan cita-cita saya waktu SMP, saya masuk ke dunia kimia ini untuk menjadi seorang guru. Saya ingin menjadi guru yang disenangi siswa-siswanya karena penyampaian saya mengenai kimia mudah dipahami, menarik dan tidak membosankan. Hmm, mungkin ini lebih ke "saya ingin menjadi apa di dunia pendidikan?" daripada "saya ingin menjadi apa di kimia?" tapi emang jadi guru itu impian saya yang lebih utama. Kalau ditanya sama temen, gimana kalo jadi dosen aja? Sejujurnya, gak pengen sih. Saya pengennya itu jadi guru, bukan dosen. Kenapa? Soalnya saya pengen menanamkan ke siswa-siswa bahwa kimia itu unik, kimia itu menyenangkan, kimia itu sederhana, ketika mereka pertama kali dikenalin sama yang namanya kimia.

Jadi, ingin menjadi apa saya di kimia? Menjadi agen pendidikan yang berperan di pengembangan pengetahuan siswa tentang kimia *apa sih -__- haha*. Saya pengen jadi orang yang segala tahu tentang kimia. Tapi saya gak mau jadi orang yang serba tahu kimia kalau siswa-siswa saya gak ngerti ketika saya menyampaikan apa itu kimia. Saya pengen jadi guru kimia terbaik. Tapi saya gak mau dapet gelar guru kimia terbaik se-Indonesia kalau siswa-siswa saya gak menikmati pelajaran kimia yang saya bawakan. Bukan gelar guru terbaik secara resmi yang saya inginkan, melainkan gelar guru kimia terbaik bagi siswa-siswanya :)

Hmm itu aja kali yaaa, udah mencakup ketiga poin di atas kan ya? :D hehe. Sudah malam, dea bobo~ *yailah malah nyanyi wkwk*. Yaudah udahan dulu yaa~ Semoga tulisan ini bisa jadi motivasi saya jikalau di waktu mendatang saya merasa down atau mulai turun semangatnya waktu belajar kimia :") Tapi semoga gak usah down juga sih wkwk. Oke deh, see you and thanks for reading~ :D

Wassalamu'alaikum wr. wb. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar