Kamis, 20 November 2014

Kisah Na dan Cl

Assalamu'alaikum wr. wb kawaaan :D
Udah lama gak nge-post lagi sesuatu yang berbobot ya hmm -__- Nah kali ini saya mau sedikit berbagi cerita yang saya dapet dari Pak Wiji (dosen kimia dasar 1) pagi tadi :D

Sebelumnya, mau ngasih prolog sedikit, jadi setiap Kamis jam 7 pagi itu kelas A ada jadwal matkul Kimia Dasar 1 yang dosennya itu adalah Pak Wiji. Pak Wiji ini sering banget dan jago banget kalo mengaitkan/menganalogikan prinsip-prinsip kimia dengan kehidupan sehari-hari, terutama yang temanya motivasi hidup sama masalah nikah (Ani mana Ani wkwk). Nah jadilah gara-gara itu, sejak 3 atau 4 pekan yang lalu, matkul Kimia Dasar 1 ini mulai mendapat julukan dari anak-anak yaitu KDRT alias Kimia Dasar Rumah Tangga wkwk. Soalnya di tengah-tengah pelajaran itu Pak Wiji suka tiba-tiba ngeluarin quotes of the day gitu deeh, hehe. Salah satu omongan Bapak Wiji tercinta yang saya ingat hari ini adalah tentang kisah perjalanan Na dengan Cl hingga menjadi NaCl. Bagaimana lika-liku kisah keduanya untuk bersatu?? Simaklah tulisan berikut ini~ wkwkwk
Unsur-unsur dan molekul-molekul di alam ini tidak semuanya berada dalam keadaan stabil. Beberapa atau bahkan mayoritas akan mencapai kestabilan ketika bergabung dengan unsur atau molekul lain. Ketika unsur-unsur, unsur-molekul, atau molekul-molekul bergabung, mereka disatukan oleh sebuah ikatan. Dalam kimia ada dua jenis ikatan, yaitu ikatan ion dan ikatan kovalen.

Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi karena adanya gaya elektrostatik (gaya yang muncul karena ada ion-ion yang berbeda muatannya) antara kation (ion +) dan anion (ion -). Ikatan ion ini terbentuk antara unsur logam dengan nonlogam. Sedangkan ikatan kovalen adalah penggunaan elektron bersama antara 2 unsur/molekul atau lebih. Ikatan kovalen terbentuk antara unsur nonlogam dengan nonlogam. Oke itu gak terlalu penting ya karena informasi tentang ikatan ion & kovalen ini bisa banyak kita temuin di buku-buku maupun di internet -__- Sekarang langsung aja kita ke fokus utamanya, si Na sama Cl yang ketika bergabung mereka membentuk senyawa ion.

Nah, jadi beginii.. Penjelasan tentang sketsa di atas itu, semakin ditaro di bawah, unsur/molekul/senyawa itu artinya makin stabil. Nah itu jadi maksudnya gas Cl2 itu lebih stabil dibanding logam Na. Untuk membentuk senyawa yang lebih stabil, yaitu NaCl, keduanya (padatan Na dan gas Cl2) gak bisa langsung bersatu begitu aja. Si padatan Na harus berubah dulu menjadi ion Na secara bertahap.

Pertama-tama, padatan Na ini diberikan energi untuk mengubahnya menjadi gas Na. Sementara Cl2 diberikan energi untuk mengubah dia menjadi gas Cl. Setelah menjadi gas Cl, ia melepas energi sehingga berubah menjadi ion Cl-. Nah Cl- inilah yang sudah siap berikatan dengan Na. Di lain sisi, ternyata si Na masih belum bisa berikatan dengan Cl- dalam bentuk gas Na. Akhirnya diberikan lagi energi kepada gas Na sehingga terbentuk ion Na+. Ion Na+ inilah yang sudah siap berikatan dengan pasangannya, yaitu Cl-.

Ketika Na+ dan Cl- bergabung, reaksi antara keduanya menghasilkan (melepaskan) energi dan terbentuklah senyawa NaCl yang berikatan ion dan lebih stabil dibanding padatan Na dan Cl2 pada keadaan awal.

Nah apa maksud dari kisah NaCl ini? Kalo tadi sih yang disampaikan oleh Pak Wiji, proses ini dianalogikan seperti orang mau nikah *hayo pada sensitif sama masalah yang satu ini wkwk*. Jadi ceritanya si padatan Na itu orang miskin (karena kurang stabil dibanding Cl2), sedangkan Cl2 itu ceritanya lumayan kaya (karena lebih stabil). Kalo Na mau nikah sama Cl2, harus punya modal dulu dong. Nah modal itu menggambarkan energi yang dibutuhkan oleh padatan Na untuk berubah menjadi ion Na+. Jadi istilahnya, Na itu harus punya modal dan harus bisa memantaskan diri kalo mau nikah sama si Cl.

Kemudian Cl2 nya ini juga gak semata-mata cuma nunggu Na dapet modal dan menjadi orang yang pantas. Cl2 pun harus memantaskan diri dengan Na, yaitu dengan cara berubah menjadi Cl-. Setelah sama-sama pantas (Na+ dan Cl-) mah berarti tinggal berikatan aja. Artinya tinggal nikah aja :3 wkwk.

Oke hikmahnya, marilah kita sama-sama memperbaiki diri menjadi lebih baik untuk memantaskan diri terhadap seseorang spesial yang sudah Allah siapkan untuk masa yang akan datang. Kita pasti punya kriteria dong kalo mau nikah sama seseorang, pasti pengennya yang sholeh, baik, pinter, wah pokoknya yang bagus-bagus deh. Nah, sebelum berharap mendapat pasangan yang seperti itu, jangan lupa muhasabah diri, apakah kita sudah pantas untuk orang yang sholeh, baik, pinter, yang kita inginkan itu? Hayoo, jangan mau kalah sama gas Cl2 sobat, Cl2 yang udah lebih stabil dari Na aja gak jaim untuk menjadi gas Cl terlebih dahulu (yang mana menjadi lebih tidak stabil dibanding Cl2), demi membentuk senyawa yang lebih stabil yaitu NaCl. Jadi, jangan mau kalah sama sama Cl2 yah :) wkwk.

Kalo yang cowok lebih diibaratkan menjadi Na kali ya. Yaa yang namanya cowok mah emang butuh lebih banyak modal dan pengorbanan. Tapi liat, Na aja mau susah-susah jadi Na+ demi membentuk NaCl, masa kalian mau kalah sama Na sih? wkwk ini apaan sih -__-

Mungkin segini dulu kali ya tentang sedikit cerita yang saya dapet di KDRT edisi 20 November 2014 ini wkwk. Nantikan KDRT edisi selanjutnya (?). Oh iya inget satu hal lagi, NaCl ini dianalogikan oleh Pak Wiji seperti pernikahan antara 2 orang insan *aseeek wkwk*. Ada juga yang dianalogikan seperti orang yang pacaran, contohnya H2. Loh kok bisa dianalogikan seperti itu? Yaa, kapan-kapan lah ya diceritain kalo lagi gak males wkwk.

Hoaaaahm, udah malem nih sekarang, udahan dulu ya kawan. Makasih udah sempetin baca postingan ini, semoga bermanfaat :)

Wassalamu'alaikum wr. wb :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar