Assalamu'alaikum kawan :D Ini ada sedikit renungan yang sempat menusuk hati saya, tapi juga sekaligus menyadarkan saya untuk tetap dekat dengan Allah di kala iman saya sedang futur. Yap benar, saat itu iman saya benar-benar sedang turun. Kemudian saya mendapatkan postingan ini yang dibagikan oleh salah seorang teman sekelas saya. Subhanallah, Masya Allah. Saat itu juga saya sangat bersyukur Allah memberikan orang-orang yang begitu sholeh dan sholehah di lingkungan saya, sehingga selalu ada pengingat yang menuntun saya ke jalan yang Allah ridhoi. Itu gunanya teman, saling mengingatkan, saling menolong di jalan Allah. Sungguh tidak ada yang saya rasakan saat itu kecuali syukur yang tiada henti :") Berkali-kali saya jatuh, tetapi Allah selalu kirimkan orang-orang yang luar biasa untuk mengingatkan saya :") Semoga dengan saya membagikan/share tulisan ini, bisa membantu temen-temen yang sedang futur imannya untuk bangkit kembali. Check it out readers! :D
A : Minggu depan nonton yuk..B : Ayook...
A : Emm tapi bukannya udah mau ujian ya?
B : Kan nonton sekali-sekali, belajarnya masih bisa di waktu lain kok
--
A : Eh minggu depan ngaji yuk...
B : Waduh maaf nih ujian semester udah deket
A : Ngajinya sebentar kok
B : Emmm... tapi masih banyak banget materi ujian yang belum paham
Kasus II
A : Sob, maaf gerimis nih, main futsalnya minggu depan aja ya (via telepon)
B : Halaaaah cuma gerimis kecil, entar kujemput pake mantel
--
A : Jadi ikut ngaji hari ini? (via telepon)
B : Aduh kayaknya cuaca gak mendukung nih, udah mulai gerimis
A : Kujemput pake mantel ya..?
B : Emm, gak usah, gak nyaman nanti ngajinya kalau bajunya agak basah-basah gitu
Kasus III
B : Pokoknya aku harus bisa wisata keliling Nusantara, Korea, dan Jepang
A : Jauh banget wisatanya?
B : Iya dong, kalau mau lihat tempat indah memang harus jauh melangkah
--
A : Besok ikut pengajian yuk
B : Dimana?
A : Itu, di masjid gayungan
B : Wah jauh amat...
Kasus IV
A : Hari Minggu shopping yuk
B : Ayuk pas banget nih
A : Eh tapi hari minggu kan jadwalnya dirimu beres-beres rumah
B : Tenang aja, hari lain juga bisa kok
--
A : Minggu ngaji yuk
B : Kalo minggu jadwal aku beres-beres rumah
A : Beres-beresnya hari lain aja, entar aku bantuin
B : Hari lain aku sibuk
Lihat pintarnya setan meniupkan alasan ketika kita hendak dekat pada ilmu Allah, dan ketika untuk urusan dunia alasan itu hilang entah kemana.
Apakah kita orang sibuk??
Ada seorang ulama berguru kepada seorang ulama. Selang beberapa lama, saat ia ingin melanjutkan belajarr ke guru lain, gurunya berpesan:
"Jangan tinggalkan membaca Al-Qur'an. Semakin banyak membacanya, urusanmu semakin dimudahkan"
Dan ia pun melakukannya. Ia membaca Al-Qur'an 3 juz per hari. Dan urusannya semakin mudah. Allah yang mengurus semua urusannya. Waktu pun semakin barokah. Apa yang dimaksud dengan barokahnya waktu? Bisa melakukan banyak hal bermanfaat dalam waktu sedikit. Itulah berkah Al-Qur'an.
Al-Qur'an membuat kita mudah mengefektifkan manajemen waktu. Bukan kita yang mengatur waktu kita, melainkan Allah. Padahal teorinya orang yang membaca Al-Qur'an menghabiskan banyak waktu, mengurangi jatah kegiatan lain, tetapi Allah yang membuat waktunya itu menjadi berkah. Hingga menjadi begitu efektif. Hidup pun efektif.
Dan Allah akan mencurahkan banyak berkah dan kebaikan kepada kita karena Al-Qur'an. Salah satu berkahnya adalah membuka pintu kebaikan, membuka kesempatan untuk amal salih berikutnya. Dan salah satu balasan bagi amal salih yang kita lakukan adalah kesempatan untuk amal baik berikutnya :) Jagalah Allah, maka Allah akan menjagamu.
Dan sebaliknya, waktu yang selalu sibuk sehingga hanya habis untuk urusan dunia yang terserak, bisa jadi itu adalah tandanya ada yang salah dalam hidup kita.
#repost
Thanks to Abay! :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar