Minggu, 03 Maret 2019

Apresiasi, Perlukah ?

Bismillaah,
Assalamu'alaikum kawan-kawan pembaca :)
Udah lama banget nih yaa gak posting di blog :'). Blog ini jadi berdebu karena ku tak punya konten untuk mengisi blog ini :'D wkwk. Insyaa Allah mulai sekarang mau mulai ngeramein secara rutin lagi postingan di blog ini, mohon doanya yaa semoga istiqomah :D hehe.

Di posting kali ini, saya mau ngebahas tentang apresiasi. Temen-temen pasti udah sering banget kan yaa denger kata ini. Nah sekarang saya mau berbagi pendapat saya tentang apresiasi. Selamat membaca~ ^^

*btw, boleh juga nih cek tumblr saya di deask14.tumblr.com :D hehe
Apa sih artinya apresiasi? Kalau menurut KBBI, ‘apresiasi’ bisa memiliki tiga makna: 1) kesadaran terhadap nilai seni dan budaya; 2) penilaian (penghargaan) terhadap sesuatu; 3) kenaikan nilai barang karena harga pasarnya naik atau permintaan akan barang itu bertambah.

Apresiasi yang akan saya bahas di sini lebih ke makna yang kedua, yaitu penilaian (penghargaan) terhadap sesuatu. Apresiasi dapat diberikan dengan berbagai macam bentuk, mulai dari penghargaan yang besar seperti nobel, piala juara umum suatu lomba, hadiah untuk juara kelas, sampai penghargaan sederhana seperti sertifikat bahkan yang hanya berupa ucapan selamat. Menurut kalian, apresiasi itu perlu gak sih?

Ah, kalau kita ngelakuin sesuatu dengan ikhlas mah, ya gak butuh lah yang namanya apresiasi,” (1)
Kalau memang itu sudah menjadi tugasnya, ya berarti wajar dia kerjakan, gak perlu dikasih apresiasi lagi,” (2)

Mungkin ada teman-teman yang berpikiran seperti itu. Namun menurut saya pribadi, apresiasi itu perlu bagaimanapun keadaannya. Mau itu memang sudah menjadi tugasnya ada tidak, mau seseorang memang ikhlas mengerjakannya atau tidak, menurut saya apresiasi itu tetap perlu diberikan.

Kalimat (1) dan (2) seolah hanya melihat apresiasi dari sudut pandang di penerima saja, tetapi saya memiliki pemaknaan dari sudut pandang yang lain. Kita misalkan si A adalah penerima apresiasi, dan si B adalah pemberi apresiasi. Bagi si A, apresiasi yang dia dapatkan adalah sebuah penghargaan (seperti yang diartikan dalam KBBI) atas suatu usaha yang telah ia kerjakan. Namun menurut saya tidak hanya sebatas itu saja. Mari kita lihat dari sudut pandang si B, si pemberi apresiasi. Bagi si B, apresiasi merupakan bentuk ucapan terima kasihnya kepada si A yang telah memberikan bantuan untuknya, merupakan bentuk ia menghargai tindakan seseorang yang telah memberikan bantuan untuknya.

Benar, jika si A memang ikhlas mengerjakan usahanya, atau berpikir hal yang ia kerjakan memang sudah menjadi tugasnya, maka si A tidak akan mengharapkan apresiasi apa-apa. Bahkan si A akan berpikir bahwa ia tidak perlu apresiasi tersebut. Namun mari kita lihat dari sudut pandang si B. Ketika apa yang dilakukan si A menyumbang keberhasilan (baik itu sedikit maupun banyak) kepada si B, baik itu dilakukan secara ikhlas maupun tidak oleh si A, maka tidak akan mengubah keadaan bahwa si B berhak memberikan ucapan terima kasih atau menghargai usaha si A. Walau si A tidak membutuhkan apresiasi, tetapi jika si B berkeinginan untuk mengapresiasinya, maka menurut si B apresiasi itu tetap perlu ia berikan.

Mungkin teman-teman akan berpikir, ah lebay banget masa apa-apa harus dikasih apresiasi. Masa apa-apa harus dikasih hadiah. Saya tidak bilang kita harus membelikan suatu hadiah untuk mengapresiasi seseorang. Di awal sudah saya sampaikan bahwa apresiasi itu bisa diberikan dalam berbagai macam bentuk, mulai dari yang besar sampai yang sederhana. Apresiasi yang paling sederhana yang menurut saya dapat dilakukan oleh siapapun, dimanapun dan dalam keadaan apapun adalah mengucapkan terima kasih kepada orang yang telah membantu kita sekecil apapun itu.

[Bagi Si Penerima Apresiasi]
Saya sedang membiasakan untuk memberi apresiasi kepada orang-orang yang memiliki pengaruh (baik kecil maupun besar) dalam kehidupan saya. Tak jarang juga saya mendapat apresiasi dari teman-teman yang seharusnya diberikan apresiasi oleh saya.

Ketika saya mengirimkan quotes untuk penyemangat rekan-rekan saya (dan ini memang sudah menjadi tugas saya), seringkali saya mendapat apresiasi dari mereka.

Insya Allah teh… Jazakillahu khoir udah nyemangatin terus ….
Teh dea, uhibbuki fillah 😊 Semoga Allah senantiasa memberikan berkah kepada teteh. Dan semoga teteh selalu diberikan kesehatan dan kemudahan dalam segala urusan ^^

Dan ucapan-ucapan serupa lainnya. Ketika saya mendapatkan apresiasi atas apa yang telah menjadi tugas saya tersebut, luar biasa energi positif yang saya dapatkan. Dengan apresiasi sederhana yang mereka berikan -hanya lewat kata-kata yang disampaikan lewat chat- bisa memberikan semangat untuk saya mengerjakan hal-hal kebaikan lainnya.

[Rantai Kebahagiaan dari Apresiasi]
Teman-teman, pernahkah ketika kalian bertindak sebagai pemberi apresiasi, lalu mendapatkan ‘apresiasi balik’ dari si penerima apresiasi? Bagaimana rasanya?

Salah satu yang membuat saya bahagia ketika memiliki wewenang sebagai komando dari suatu kelompok atau suatu tim adalah kesempatan mengapresiasi. Ketika saya menjadi komando, maka saya dapat melihat usaha-usaha setiap orang dalam tim saya, dan memiliki wewenang untuk memberikan mereka apresiasi atas usaha yang telah mereka lakukan. Hal ini yang saya lakukan ketika berada di akhir kepengurusan suatu organisasi yang saya ikuti.

Di akhir kepengurusan tersebut, saya sengaja sudah menyiapkan bentuk 'terima kasih' saya untuk setiap orang di tim saya. Bagaimanapun juga, tidak ada satupun dari mereka yang tidak pernah melakukan apa-apa. Sekecil apapun, mereka pernah berkontribusi dalam tim ini, sehingga saya merasa bertanggung jawab untuk menyampaikan rasa terima kasih saya atas kontribusi mereka. Dan ketika saya memberikan apresiasi tersebut, tebak apa yang saya dapat?

Saya mendapatkan apresiasi balik dari mereka.

Assalamu’alaikum.. Teteh.. Terima kasih banyak ya atas seluruh pemberian dari teteh

Semoga Allah membalas semua kebaikan teman-teman

Maasyaa Allah. Ketika mereka bertanya, “Teh kenapa sih suka giginian?
Sebenarnya yang saya lakukan itu hanya menciptakan kebahagiaan. Saya ingin kebahagiaan itu tercipta, baik untukmu, maupun untuk saya sendiri. Kenapa saya bisa bahagia dengan mengapresiasi?
Ketika mereka mengucapkan terima kasih, ketika mereka tersenyum dan wajahnya berseri menerima apresiasi, ketika mereka menyampaikan kembali di chat tentang ungkapan terima kasih mereka, itulah yang membuat saya bahagia.

Dan tahukah kalian apa yang lebih membahagiakan lagi?

Ketika mereka memberikan ‘apresiasi balik’ itu dengan kalimat yang paling romantis, kalimat do’a. Jazaakumullah khairan. Semoga Allah mempermudah urusanmu. Semoga Allah jaga dalam kebaikan, dan lain-lain. Siapa yang tidak bahagia, ketika memberikan apresiasi dalam bentuk fisik kemudian dibalas dengan apresiasi dalam bentuk do’a? Bukankah ini begitu indah?

Saya pernah mendapatkan sebuah kalimat dari kakak tingkat saya, dan itu membuat saya menangis. Menangis terharu, karena kalimat yang diberikan begitu indah dan penuh makna.

“Jazakallahu khoir sudah menjaga adik-adik dan menguatkan adik-adik sampai sejauh ini”

Kalimat biasa? Ya, bagi orang lain mungkin ini kalimat biasa. Tetapi kalimat tersebut menyimpan makna apresiasi terhadap satu tahun perjalanan saya dalam sebuah lembar kehidupan. Mungkin sekian yang bisa saya bagi tentang pendapat saya mengenai apresiasi. Semoga bisa menginspirasi :D Jangan lupa menciptakan kebahagiaan dimana pun kamu berada yaa ^_^

Wassalamu'alaikum~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar