Jumat, 29 Mei 2020

Resensi Buku: Open Your Mind, Get Your Happiness

Assalamu'alaikum kawan!
Semoga kamu dalam keadaan sehat, bahagia, dan tetap bersemangat yaa \(^o^)/
Di post kali ini, aku mau sharing tentang buku yang baru selesai kubaca. Ini buku sebenernya udah lama banget mulai dibaca, tapi karena aku orangnya bosenan dan bukan tipe yang suka membaca buku, jadi lamaaaaa banget deh nyelesaiinnya hehe.

Kenapa dulu aku tertarik untuk beli buku ini? Jadii, salah satu penulis dari buku ini adalah anakku dari tahu bulat kesayangan (bukan anak beneran loh yaa wkwk). Anakku ini adalah adik tingkat yang kukenal di LDK (kami sebidang dan sebiro di kepengurusan LDK saat itu :D). Saat itu aku juga punya semangat untuk men-seriusi diri untuk ningkatin minat baca (aku tuh susah banget kalo disuruh nyelesaiin baca buku wkwk, suka ngantuklah, bosenlah, dll). Karena kan baca itu jendela ilmu ya, kalau seterusnya males ya gimana bisa memperluas wawasan :( huhu. Nah ternyata pas banget lihat open PO buku ini, judulnya "Open Your Mind, Get Your Happiness", dan kurasa ini adalah buku yang cukup ringan untuk dibaca (apalagi buat aku yang baru mau ningkatin minat baca diri wkwk). Akhirnya aku memutuskan untuk ikut PO deh hehe. Oke deh, mau tahu resensi dari buku ini? Yuk simak post berikut~


Judul buku       : Open Your Mind, Get Your Happiness
Pengarang        : Robi Afrizan Saputra, dkk
Penerbit           : Sarugo Kreatifmedia Nusantara 
Tahun terbit      : 2018
Tebal halaman  : 190 halaman

Sinopsis
Setiap yang ada dan terjadi dalam kehidupan ini akan selalu bermuara pada bahagia. Seringkali yang membuat kita bahagia adalah hal-hal kecil yang sering dilupa; tentang memaknai cinta, tentang momentum waktu, tentang berkahnya Ramadan, tentang memperjuangkan masa depan, tentang pengorbanan orang tua, tentang tulusnya kasih-sayang, tentang nasihat-nasihat kebaikan, dan segala perihal lainnya yang berujung pada bahagia.

Kebahagiaan tak selalu tercipta dari banyaknya harta, megahnya istana, atau mewahnya kendaraan kita, Namun, kebahagiaan sejati seringkali tercipta dari hal-hal yang sederhana. Selamat menjadi seutuhnya hamba dan selamat memperjuangkan bahagia!

Resensi
(*mohon maaf bahasa yang digunakan di sini bahasa santai dan tidak baku)
Dari sampul bukunya yang simpel dengan bertuliskan judul buku beserta kalimat (semacam tagline?) 'menciptakan bahagia dari hal-hal sederhana', kesan pertamaku terhadap buku ini: cerita-cerita di dalamnya bertemakan berbagai kebahagiaan sederhana yang biasa luput dari mata, nih! Dari kesan pertama itu, aku langsung bersemangat karena aku memang suka tertarik dengan tema 'kebahagiaan sederhana'.

Buku ini merupakan karya bersama dari Project #NulisBarengRobi batch 2 yang digagas oleh Robi Afrizan Saputra. Cerita yang disuguhkan dalam buku ini cukup beragam karena memang dituliskan oleh orang-orang yang berbeda. Ada yang bercerita tentang perjuangan hidup dalam menggapai cita-cita, tentang sukacita menjalani bulan Ramadhan, tentang mendapat takdir terindah ketika berhusnudzon kepada Allah, dan yang paling banyak (dan mungkin paling populer bagi kebanyakan orang sekarang ini), tentang percintaan 2 insan. Beragam tema tulisan tersebut membuat buku ini tidak bosan untuk dibaca karena fokus pada satu tema saja. Semua tema cerita memiliki keunikan dan daya tarik masing-masing, tetapi tema yang paling aku suka di buku ini adalah seputar perjuangan hidup untuk mencapai cita-cita.

Sebut saja, salah satu cerita favoritku dalam buku ini adalah Menembus Cakrawala yang ditulis oleh Suci Lestari. Dari membaca paragraf pertama di bagian ini saja sudah membuatku, "wah, ini dia! Ini dia cerita 'berbeda' yang dari awal sudah kutunggu-tunggu!". Menembus Cakrawala ini membukakan mata tentang pentingnya kita punya cita-cita atau impian yang memang sesuai dengan apa yang kita sukai. Cerita ini juga mengajarkan untuk berani bermimpi besar dan percaya pada diri sendiri bahwa mimpi itu bisa tercapai. Salah satu kalimat yang di-highlight dalam cerita ini: Cita-cita itu lebih ke sesuatu yang ingin lu gapai tanpa memikirkan hasil apa yang bakal lu dapatkan karena lu mencintai dan enjoy dengan impian itu. Cerita lainnya yang menarik perhatianku adalah Yakinkan Masa Depanmu oleh Saufa Syerli Femino (masih seputar menggapai cita-cita) dan Rindu oleh Zixaf Bey (tentang kerinduan anak rantau kepada orangtuanya). 

Untuk tema-tema yang lain seperti percintaan atau tentang ramainya bulan Ramadhan, sebenarnya aku sendiri kurang bisa menikmatinya (tapi ini berhubungan dengan selera pribadi sih hehe). Aku gak berekspektasi di buku ini bakal banyak kisah percintaan (yah semacam 2 orang yang menjaga rasa cinta mereka agar tetap dalam jalur islam) dan menyambut bulan Ramadhan. Kenapa aku kurang bisa menikmati atau memaknai tema itu? Pertama, aku memang gak terlalu minat dengan kisah 2 insan yang saling menjaga cintanya. Semacam, sudah bosan dijejelin tema itu di awal perkuliahan wkwk. Aku merasa kalau aku terlalu banyak mengonsumsi bacaan bertema itu, malah bikin aku menye-menye tidak produktif (lagi, ini tergantung pribadi dan selera masing-masing hehe). Kedua, untuk yang tema Ramadhan, kurang dapet feel-nya karena dibaca pas bukan lagi Ramadhan; dan beberapa cerita itu mengaitkan Ramadhan dengan percintaan (lagi). Jadi aku sangat senang bisa menemukan cerita yang semacam Menembus Cakrawala tadi, karena itulah yang memenuhi ekspektasiku terhadap buku ini.

Bahasa yang digunakan dalam buku ini (sesuai dengan harapanku wkwk) sederhana, mudah dipahami dan gak berat. Bahasa yang seperti ini yang bikin tipe orang sepertiku jadi gak mudah ngantuk ketika membaca buku wkwk. Beberapa cerita juga menyelipkan bahasa-bahasa puitis dan aku suka itu! (aku memang seneng dengan kalimat-kalimat puitis hehe). Namun, kadang aku menemukan kalimat-kalimat mengganjal yang buatku cukup mengganggu.
Note:
Ketika mengerjakan skripsi (skripsiku tentang bahan ajar modul), aku banyak belajar tata bahasa dan berkali-kali dikasih ilmu dan diingatkan oleh dosen bahasa maupun dospemku sendiri tentang kebahasaan, ini yang bikin aku sensitif kalau nemu tata bahasa yang rancu. Perlu diingat, walau aku bisa nge-radar ada tata bahasa yang rancu, tapi aku belum ahli untuk memperbaiki yang rancu itu sesuai dengan tata bahasa yang baik dan benar hehe.

Beberapa yang kuingat tentang hal-hal rancu yang mengganggu pikiranku, adanya pergantian sudut pandang dalam satu cerita. Jadi di awal, tokoh 'aku' menyampaikan cerita tentang seseorang bernama 'Mumu'. Kemudian menuju ujung cerita (masih tentang Mumu), tiba-tiba tokoh Mumu ini berubah jadi 'aku'. Jadi, sebelumnya kalimat-kalimat disampaikan dengan cara, 'Mumu menggelengkan kepala'; 'Mumu kembali menunaikan salat Maghrib'; tiba-tiba berganti menjadi 'Wajahnya tidak terlalu asing bagiku'; 'Aku tersenyum dan mengucapkan terima kasih pada beliau'; padahal ini masih ceritanya Mumu, belum kembali pada tokoh 'aku' yang disebutkan di awal. Ada juga seputar penggunaan kata 'aku', 'saya', 'gue', atau semacamnya dalam satu cerita. Aku menemukan dalam satu cerita, penulis menggambarkan dengan kata 'saya', tetapi di beberapa paragraf selanjutnya berubah menjadi 'aku', lalu di akhir kembali lagi menjadi 'saya'.

Hal lainnya yang paling banyak kutemukan, adanya satu kalimat yang belum menjadi satu kalimat utuh. Ini cukup mengganggu karena kalimat yang disampaikan jadi tidak bermakna kalau hanya berdiri sendiri. Contoh:
Mengenakan kaos polo merah dengan celana jeans hitam. (hlm.34) - tidak ada subjek
Hehe. (hlm.71) - sepengetahuanku kalimat itu gak terdiri dari satu kata
Merasa tertekan. (hlm.129) - tidak ada subjek
Sebab, masih proses pendidikan. (hlm.129) - 'sebab' gak dipake di awal kalimat, sama halnya dengan 'karena'
Padahal tak sadarkah kita? (hlm.175) - ini gak tau sih secara tata bahasa, tapi kurang enak aja gitu dibacanya, apakah mendingan gak udah pake kata 'padahal'?
*note: tidak berlaku untuk puisi. Puisi sifatnya lebih bebas dalam hal tata kebahasaan.
**yang aku anggap 1 kalimat dalam buku tersebut adalah dari satu titik ke titik berikutnya (atau tanda tanya).

Ada juga yang satu paragraf itu mencapai satu halaman. Dalam satu paragraf itu penulis bercerita banyak. Menurutku ide pokok yang ada dalam paragraf tersebut tidak hanya satu sehingga kurang pas dijadikan sebagai satu paragraf (hlm. 66).

Beberapa cerita yang membuat aku nyaman membacanya karena tata bahasa yang (menurutku) sudah oke adalah Seharusnya Terlambat yang ditulis oleh Divya Ramadhanti dan Rindu oleh Zixaf Bey. Menurutku, membaca kedua cerita tersebut membuatku puas dan nyaman karena tidak terganggu oleh kalimat ambigu atau kalimat yang belum utuh. Ceritanya yang disajikannya pun jadi terasa mengalir tanpa harus mengulangi bacaan (beberapa kalimat tak utuh membuatku harus membaca berulang agar memahami maknanya).

Buku ini mungkin memang bukan ditulis oleh seorang sastrawan, penulis pro, atau orang-orang yang sudah menguasai dan memahami tata bahasa dan kepenulisan dengan sangat baik. Akan tetapi aku berharap hal-hal seperti ini bisa 'diperiksa' oleh penyunting, atau yaa sebelum cerita-cerita ini disatukan, masing-masing penulis sudah melalui tahap semacam 'bimbingan' oleh orang yang sudah menguasai tata bahasa. Kalau ceritanya udah menarik, disampaikan dengan tata bahasa yang benar, kan jadi makin mantap dikonsumsi oleh pembaca hehe.

Mungkin segini aja yang bisa aku ulas tentang buku "Open Your Mind, Get Your Happiness" ini. Kalau ada yang mau minjem bukunya, boleeeh banget nih hehe. Makasih ya kawan-kawan yang udah nyimak post kali ini! Kalau ada rekomendasi buku, boleh share di kolom komentar (biar si aku makin rajin baca nih wkwk). Wassalamu'alaikum wr. wb. :)

Note!
Di blog ini pun aku masih menulis gak sesuai dengan tata bahasa yang benar, kadang awalnya pake bahasa baku dan di tengah sampai akhir malah bahasa santai; sedangkan aku malah ngomen buku yang ditulis orang lain tentang kebahasaan wkwk. Mohon maaf, bukan bermaksud apa-apa, cuma aku berpikir sebuah buku itu kan melalui proses yang panjang, sayang banget kalau di dalam proses panjang itu hal-hal seperti kebahasaannya kurang disunting. Terus untuk di blog ini, doakan aja yaa semoga ke depannya aku bisa istiqomah dalam berbahasa di dalam satu post, wkwk. Terima kasih sudah membaca <3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar