Sabtu, 02 Mei 2020

Pendidikan - Hak Semua Orang

/Pen.di.dik.an/ (n) proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.

Katanya, pendidikan adalah hak setiap orang, tapi kok ...
Katanya, pendidikan adalah hak semua orang.
Tetapi maafkan diri yang masih lebih sering meladeni anak yang pintar akademik. Kadang malah meninggalkan anak yang benar-benar butuh pertolongan. Dalihnya, "meladeni mereka akan menghabiskan banyak waktu, sementara materi hari ini harus dikejar."
Padahal materi ajar tak lebih penting daripada menumbuhkan dan menjaga rasa keingintahuan anak.
Maafkan diri yang masih merasa lebih senang mengarahkan anak yang punya semangat belajar tinggi. Lalu pasrah tanpa usaha dalam menangani anak-anak minim motivasi, membiarkan mereka semakin hanya berdiam diri.
Dalihnya, "biarkan saja yang tidak mau usaha, yang penting tidak mengganggu belajar temannya."
Padahal mungkin aku saja yang belum pernah mencoba memotivasi mereka.

Maafkan diri yang masih tersenyum bahagia hanya kepada anak-anak berakhlaq baik. Lalu hanya bisa bermuka masam ketika menemui anak yang dilabeli 'bandel'.
Dalihnya, "anak bandel gitu mah gak usah dibaikin, udah gak bisa diubah kelakuannya."
Padahal mungkin aku saja tidak pernah berkontribusi dalam usaha mengubah sikapnya menjadi anak yang lebih baik.

Maafkan diri yang masih seringkali lupa,
Bahwa ilmu disampaikan tidak hanya untuk mereka yang sudah cepat proses belajarnya,
Bahwa yang berhak diperlakukan baik dan diarahkan untuk menjadi lebih baik bukan hanya mereka yang sudah terlihat baik.
Pendidikan adalah hak semua orang, katanya.
.
.
.
Hai, kawan! Assalamu'alaikum :)
Semoga kabarnya sehat dan baik-baik semua yaa. Hari ini bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei 2020 nihh. Jadi saya sedikit bikin tulisan yang berkaitan dengan Hardiknas hehe. 

Tulisan ini cukup menggambarkan apa yang saya rasakan selama mengajar di sekolah (walau belum ada setahun sih hehe). Kalau waktu jaman SMA, mungkin saya sering berpikir, "kenapa sih guru-guru tuh keliatannya seneng sama yang pinter, Kalau yang biasa-biasa aja malah gak diperhatiin :/".

Eh terus sekarang kealamin deh wkwk. Sekarang tanpa sadar, terkadang emang lebih suka berinteraksi sama anak yang 'nyambung' sama pelajaran. Entahlah, karena ngerasa 'alhamdulillah anak ini ngerti, seneng deh ngobrol sama anak yang connect sama pelajaran.' Yaa menurut saya gak salah juga sih rasa begitu, hehe. Yang jadi salah, ketika anak-anak lain malah luput dari pengamatan saya, perhatian saya, gara-gara saya terlalu nyaman sama anak yang 'pinter'. Jadi menurut saya, walau kita punya kecederungan lebih seneng sama anak yang pinter, yang baik, yang gak macem-macem, tetep harus inget sama setiap anak di kelas. Jangan sampai sosok anak yang pinter-baik ini menjadikan kita gak peduli sama anak-anak lainnya :)

Melakukan perubahan memang tak semudah membalikkan telapak tangan, tapi pasti ada langkah kecil yang bisa dilakukan setiap orang untuk menciptakan perubahan. Mulai besok, mari berkontribusi walau sekecil apapun, untuk kemajuan pendidikan Indonesia.
Selamat Hari Pendidikan Nasional! 🍀✨


Tidak ada komentar:

Posting Komentar