Jumat, 18 Desember 2020

Penghujung Tahun 2020

Assalamu'alaikum kawan-kawan pembaca! :)
Semoga kawan-kawan dalam keadaan sehat raga, mental, dan spiritualnya ya. Tidak terasa ya kita sudah memasuki akhir tahun 2020. Sudah begitu banyak perjuangan, pengorbanan, kerja keras, perjalanan mencapai mimpi yang kita lalui dengan tidak mudah di tahun ini. Hei, tapi, kita sudah berhasil bertahan sejauh ini lho. Sejenak, mari kita ucapkan terima kasih kepada diri kita yang sudah mampu berjalan sampai di titik ini. Kawan, rasanya tahun 2020 ini benar-benar penuh lika-liku. Banyak hal tak terduga terjadi, banyak keadaan naik-turun secara emosi maupun ekonomi. Kalau diminta memberikan kesan dalam satu kata untuk tahun 2020 ini, kata apa yang akan kamu sematkan? Apapun itu, semoga kita masih diberi kemudahan untuk bersyukur ya atas nikmat yang masih bisa kita rasakan hari ini.

Akhir tahun biasanya identik dengan obrolan seputar mimpi. Mimpi yang ingin kita capai di tahun berikutnya, ataupun mimpi yang sudah berhasil kita raih di tahun ini. Di posting kali ini, saya ingin mengajak kawan-kawan untuk melihat mimpi-mimpi kita setahun ke belakang. Yuk kita kembali mengingat tekad-tekad kita setahun lalu, tekad yang kita kuatkan dalam hati, atau mungkin ada juga yang menuangkannya dalam tulisan yang terpajang di dinding kamar. Berapa banyak mimpi yang kita tuliskan saat itu? Berapa banyak mimpi yang sudah tercoret dari daftar karena sudah berhasil kita raih di tahun 2020 ini?
Ada yang punya impian untuk bekerja di perusahaan terkenal? Pasti ada. Setidaknya, tiap orang memiliki target ingin bekerja di tempat yang seperti apa. Tentu saja, pasti di tempat yang bisa menunjang kesejahteraannya untuk hidup. Apakah kamu sudah bekerja di tempat yang sesuai dengan yang kamu inginkan? Mungkin sudah, mungkin ada juga yang belum. Ada yang punya target mendapat gaji sekian per bulan? Pasti ada. Apakah kamu sudah bekerja dengan bayaran yang sesuai dengan yang kamu inginkan? Mungkin sudah, mungkin juga ada yang belum. Boro-boro kerja di tempat impian dengan gaji sekian, katanya, mendapat pekerjaan dengan pemasukan tetap saja sudah alhamdulillah di keadaan seperti ini.

Ada yang menuliskan 'lulus sidang dan wisuda' di target impianmu tahun ini? Pasti ada. Mendapat gelar S1 tentu menjadi tujuan akhir dari seorang mahasiswa di dunia perkuliahannya. Titik itu juga yang akan menjadi awal dari kehidupan yang baru, dunia kerja. Apakah kamu sudah berhasil mencoret impian ini? Mungkin ada yang sudah, tak banyak juga yang belum. Membuat janji untuk bertemu dosen untuk bimbingan saja biasanya sudah susah, apalagi sekarang ditambah keadaan yang semakin mempersulit pertemuan. Ada yang dosen pembimbingnya semakin susah dihubungi untuk bimbingan online, ada juga yang justru semakin mempermudah penyelesaian tugas akhir. Ada yang tertahan karena tidak bisa melakukan penelitian di lapangan, ada juga yang dengan berbagai jalan dilancarkan penelitian skripsinya. Ada yang dipenuhi kebahagiaan ketika melaksanakan wisuda walaupun secara online, ada juga yang masih belum bisa mencoret impian 'lulus dan wisuda'-nya tahun ini. 

Kawan, mungkin banyak di antara mimpi kita yang belum terselesaikan tahun ini. Gara-gara keadaan pandemi, katanya. Jalan-jalan ke luar pulau bersama teman, naik haji bersama orangtua sesuai jadwal tahun ini, berkumpul dan berbagi bersama keluarga di hari raya, mengadakan konser musik, dan target-target lain yang berhubungan dengan kegiatan keramaian di luar rumah, mungkin belum bisa kita raih karena keadaan yang sama sekali tak terduga di tahun ini. Mungkin banyak mimpi yang terpaksa tidak bisa kita coret dari papan impian kita, karena wabah covid ini. Mungkin jumlah target kita yang terealisasikan di tahun ini, jauh lebih sedikit dibanding target yang berhasil kita wujudkan di tahun sebelumnya. Saya pun begitu, kawan. Namun ada sesuatu yang saya temukan ketika menengok kembali rentetan impian yang saya tuliskan di planner 2020 setahun yang lalu.

Ada target yang tertulis di sana, yang berhasil saya capai tahun ini. Ada beberapa target, yang sebentar lagi mungkin berhasil saya realisasikan sebelum 2020 berakhir. Dan di antara beberapa target itu, ada yang mungkin saja akan sulit saya capai jika keadaan tidak seperti sekarang ini. Wah, kok bisa ada impian yang seperti itu? Eh eh, tapi ini bukan berarti saya mengharapkan keadaan yang sedang kita alami sekarang ini ya hehe. Hanya saja, setelah lelah mengeluhkan keadaan dalam waktu yang begitu panjang sejak Maret sampai Desember, rasanya kita perlu obat untuk menenangkan hati. Dan menurut saya, salah satu cara untuk mendapatkan obatnya adalah dengan merenung dan mencari hikmah yang bisa diambil atas keadaan kita saat ini. Kembali lagi, serius ada impian yang seperti itu? Yang lebih mudah dicapai ketika keadaannya sedang pandemi seperti ini?

Kawan, pernah tidak kita membuat target khatam Al-Qur'an berapa kali dalam setahun? Sampai tahun 2019 kemarin, saya tidak pernah membuat target seperti itu. Yang saya targetkan (dan biasanya banyak orang muslim menargetkannya juga) adalah khatam Al-Qu'ran di bulan Ramadhan. Tapi untuk tahun 2020 ini, ternyata saya menuliskan targetan saya (yang saya sendiri tidak begitu ingat ada target seperti ini, baru sadar saat ada di bulan puasa) seputar berapa kali tilawah Al-Qur'an yang harus saya khatamkan dalam setahun. Keadaan Indonesia yang masih di tengah pandemi ini, yang 'memaksa' kita untuk mengurangi secara besar-besaran waktu kita di luar rumah, ternyata mempermudah saya untuk mencapai target ini. Ya, karena lebih banyak menghabiskan waktu di rumah, jadi lebih leluasa juga untuk meluangkan waktu untuk membaca Al-Qur'an.

Dari temuan itu, saya jadi berpikir kembali. Sampai Desember ini, wabah covid-19 di Indonesia sama sekali belum terlihat puncaknya. Semakin hari, pertambahan kasus baru semakin melonjak tinggi. Kita belum tahu, akan begini sampai kapan. Belum tahu, masih akan begini dalam kurun waktu yang singkat, atau justru masih panjang jalannya untuk menyudahi wabah ini. Di tahun 2021 (setidaknya di awal tahun), kiranya kita belum bisa terlepas dari belenggu ini. Sangat mungkin, kita masih akan sangat terbatas untuk melakukan kegiatan-kegiatan ramai di luar sana. Pertanyaannya, dengan keadaan yang seperti ini, impian apa yang akan kita tulis untuk ditargetkan tercapai di tahun 2021 nanti?

Kawan, mungkin kita perlu memikirkan ulang tentang target-target dan impian yang biasanya kita tulis. Bukan, bukan untuk mengurangi impian yang biasanya kita inginkan, melainkan justru ada impian atau target yang mungkin perlu kita tambahkan. Mari kita pikirkan, target-target yang lebih mudah kita raih dalam keadaan seperti ini, target-target yang mungkin sulit kita wujudkan ketika keadaannya menjadi normal tetapi bisa kita capai lebih mudah dalam keadaan sekarang ini. Target yang seperti apa? Saya tidak tahu. Mungkin, mungkin.. untuk yang muslim, target hafalan Al-Qur'an kita? Target untuk membaca terjemahan Al-Qur'an tiap pekan? Target jumlah buku yang kita baca? Target membuat tulisan berenergi positif untuk dibagikan lewat media sosial kita? Target sedekah kepada sesama? Atau yang lainnya. Banyak, pasti banyak. Masih banyak target yang bisa kita capai (dan mungkin menjadi lebih mudah tercapai) dalam keadaan di tengah pandemi seperti ini. Sekarang tinggal bagaimana tekad kita untuk mau dan berusaha mencapainya.

Tahun 2020 mungkin berakhir dengan keadaan wabah yang masih memburuk. Tapi saya yakin, kamu, kita semua, punya pilihan dan jalan masing-masing untuk tidak terbawa 'memburuk' bersama keadaan. Kita semua bisa bersinar, dengan impian kita masing-masing. Selamat melukiskan impianmu! ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar