Minggu, 28 Februari 2021

Resensi Buku: The 5 Essential People Skills

Assalamu'alaikum, kawan! :D
Di post kali ini, aku mau berbagi sedikit tentang buku berjudul "The 5 Essential People Skills". Buku ini adalah pemberian dari adik-adik tingkat tercinta saat aku selesai sidang (eh atau wisuda sih?) di tahun 2019 lalu. Terima kasih, Tahu Bulat! Buku yang aku dapatkan dari orang lain itu biasanya lebih bisa meningkatkan minat bacaku dibanding kalau beli buku sendiri (lah kok aneh ya? wkwk). Soalnya jadi ada dorongan, eh ayo udah dikasih buku biar dibaca, ya dibaca dong sampe abis De! Walaupun begitu, mohon maaf nih buku yang satu ini cukup lama aku selesaikan sampai habis haha, baru berhasil selesai dibaca Oktober 2020 (udah lewat setahun lebih sejak dikasih heuheu). Dengan baca judul bukunya, awalnya biasa aja sih, belum yang tertarik-tertarik banget. Eh tapi ada yang sedikit menarik perhatianku dari kalimat yang terpampang di cover-nya. Apa itu? Yuk simak resensi buku The 5 Essential People Skills berikut ini~


Judul buku       : The 5 Essential People Skills
Penulis             : Tim Dale Carnegie Training
Penerbit            : Gramedia Pustaka Utama 
Tahun terbit      : 2018 (cetakan kelima)
Tebal halaman  : 251 + viii halaman
Sinopsis
Dale Carnegie telah berbuat lebih banyak daripada siapa pun dalam mengubah bidang human relations dan pengembangan pribadi. Programnya yang terkenal di selruh dunia -The Dale Carnegie Course- telah membantu jutaan orang. Sekarang, pembaca buku ini, seperti jutaan orang lainnya, akan memperoleh manfaat dari penelitian selama sembilan dasawarsa tentang relasi antarmanusia yang dilakukan oleh Dale Carnegie Training.

The 5 Essential People Skills: Menjadi Pribadi yang Tegas, Mudah Memahami Orang Lain, dan Cakap Menyelesaikan Konflik membantu pembaca menemukan dan mengeksplorasi lima keterampilan penting yang harus dimiliki setiap orang, yaitu membina:
1. relasi positif,
2. rasa ingin tahu,
3. komunikasi,
4. ambisi, dan
5. penyelesaian konflik.

Pembaca akan memperoleh kemampuan untuk berfokus pada faktor-faktor yang akan menggerakkan mereka dan organisasi mereka ke depan. Mereka akan menemukan dan mampu menerapkan teori-teori yang sudah teruji ini, yang akan membuat mereka merasa diberdayakan, dihargai, dan mudah berkomunikasi bisnis atau pribadi dengan siapa pun. Teori-teori praktis ini akan meningkatkan rasa percaya diri pembaca, sekaligus melatih pembaca untuk menyampaikan pesan dengan sikap lebih menghargai, kuat, dan jelas.

Resensi
Okee, jadi yang membuat aku mulai tertarik dengan buku ini adalah kalimat Menjadi Pribadi yang Tegas, Mudah Memahami Orang Lain, dan Cakap Menyelesaikan Konflik yang ada di cover depan buku. Langsung merasa, wah aku butuh banget nih! Soalnya kekuranganku memang di sini, belum bisa jadi orang yang tegas, dan kalau menghadapi konflik suka panik duluan, hehe.

Buku ini terdiri atas 16 bab yang menjabarkan tentang lima keterampilan penting manusia yang sudah tercantum di cover bagian belakang buku: relasi positif, rasa ingin tahu, komunikasi, ambisi, dan penyelesaian konflik. Bagian awal setiap bab dihiasi dengan quote singkat yang berkaitan dengan bab yang akan dibahas. Bagiku ini menarik banget, karena dengan membaca quote di awal itu bikin aku penasaran gimana penjabaran selanjutnya tentang hal-hal yang berkaitan dengan quote tersebut di bab ini. Karena menarik perhatian, jadi semakin semangat untuk melanjutkan membaca.

Selain quotes penyemangat yang ada di awal setiap bab, ada juga bagian "Langkah-Langkah Tindakan" dan "Catatan Rencana Tindakan" yang tidak kalah menariknya. Jadi bagian ini seperti memberikan langkah-langkah nyata yang dapat dilakukan untuk bisa mengembangkan sikap yang dibahas di bab tersebut. Ini membantu banget untuk mendorong pembaca melakukan perubahan di dunia nyata. Jadi, pembaca tidak hanya mendapatkan teori-teori saja, tetapi juga diarahkan untuk mulai menerapkan teori-teori yang sudah dipelajari tadi di kehidupan nyata.

Sejujurnya, bahasa yang digunakan di buku ini tak jarang membuatku berpikir keras. Iya, berpikir keras untuk memahami inti kalimat yang disampaikan (ini kemungkinan besar terjadi karena aku adalah tipe orang yang jarang baca wkwk, jadi gak biasa dengan kalimat yang berat atau kompleks). Di dua bab pertama yang berjudul "Pengantar Perilaku Asertif" dan "Pesan Asersi Tiga Bagian", semangatku untuk membaca cukup tinggi sehingga bisa menyelesaikannya cukup cepat. Tapi, setelah itu sempat terhenti cukup lama (banget haha) karena pembahasannya jadi kurang menarik untukku.

Ketertarikanku kembali muncul di sekitar bagian tengah-tengah buku ini, yaitu ketika membahas teknik berkomunikasi efektif. Rasanya ini menjadi masalah yang sangat dekat dengan kehidupanku, jadi aku lebih mudah memaknai pembahasan ini dan lebih semangat untuk membacanya sampai akhir. Bagian paling favoritku dari buku ini adalah pada pembahasan "menyimak". Di bagian ini tertulis bagaimana sulitnya orang menjadi penyimak yang baik karena seringkali terlalu fokus pada diri sendiri, betapa mudahnya kita memotong pembicaraan orang lain dengan menyampaikan 'saya juga pernah mengalami itu' hanya karena ingin diri kita yang menjadi fokus pembicaraan, dan lain-lain. Pokoknya pembahasan ini paling seru karena aku merasa banyak menemukan fenomena ini di kehidupan nyata. Atau bahkan, aku sendiri yang seringkali mengalami atau melakukannya.

Eh, malah jadi kebanyakan curhat ya hehe. Mungkin aku akan coba merangkum sedikit poin-poin yang cukup mengena bagiku, tentu yang berhubungan dengan lima keterampilan yang menjadi pokok pembahasan dari buku ini.

1. Relasi positif
Pembahasan tentang relasi positif di buku ini mencakup bagaimana kita mengawali sebuah relasi, memeliharanya atau bahkan mengakhiri (ini lebih ke bisnis sih) dengan baik. Intinya, jika kita ingin membangun relasi maka kita perlu mengawali segala sesuatunya dengan positif. Ketika bertemu dengan orang lain yang ke depannya akan menjadi partner kerja kita misalnya, maka awali pertemuan tersebut dengan tersenyum dan berikan kesan yang ramah. Bahkan sebisa mungkin, mencari tahu terlebih dahulu tentang apa-apa saja yang disenangi oleh partner kita. Quote di awal bab 3 adalah salah satu yang menarik perhatianku: "Mulailah dengan pujian dan penghargaan yang tulus."

2. Rasa ingin tahu
Buku ini menekankan pembaca untuk bisa menerapkan rasa ingin tahu asertif. Secara sederhana, asertif ini berupa kemampuan untuk bisa mengontrol perilaku sendiri, bukan orang lain, sehingga mendapat kondisi sama-sama menang. Mampu membela diri, tetapi tetap menghargai hak orang lain. Lagi-lagi yang dibahas di sini lebih ke dalam komunikasi bisnis (tapi kalau diperhatikan lagi, sebenarnya bisa berlaku untuk umum juga sih hehe). Salah satu kalimat yang mengena dalam pembahasan ini ada di awal bab 5: "Mengungkapkan rasa tertarik yang tulus terhadap orang lain -tidak ada cara lain yang lebih baik untuk membuat orang tertarik kepada Anda."

3. Komunikasi
Yang paling menarik dari bagian komunikasi ini adalah pembahasannya yang diawali dari 'menyimak'. Iya, jadi kita diingatkan kembali bahwa jika kita ingin orang lain menyimak kita dengan baik, maka kita perlu belajar menjadi penyimak yang baik. Tak lupa juga, dalam berkomunikasi kita perlu tahu betul tujuan kita. Sebisa mungkin, melakukan komunikasi yang efektif untuk mencapai tujuan, jangan sampai gagal fokus (melenceng dari tujuan) atau justru berdebat hanya karena hal kecil. Bab 12 yang berjudul Menyimak secara Asertif mengutip quote yang mengena buatku: "Inilah salah satu fakta paling mendasar dalam psikologi manusia. Kita tersanjung oleh perhatian yang diberikan orang lain. Kita jadi merasa istimewa. Kita ingin berada di tengah-tengah orang yang menunjukkan rasa tertarik kepada kita. Kita tidak ingin berpisah dengan mereka. Kita juga cenderung membalas ketertarikan mereka dengan menunjukkan ketertarikan terhadap mereka."

4. Ambisi
Pembahasan seputar ambisi ini berkaitan dengan motivasi dan tujuan untuk mencapai sesuatu. Bagaimana untuk mengatasi ketakutan dan kemalasan, menjadi pemimpin yang bisa menggerakkan orang lain untuk mencapai tujuan bersama, dan menerapkan budaya belajar dari kegagalan adalah beberapa topik yang dibahas di bagian ini.

5. Penyelesaian konflik
Bagian penyelesaian konflik dibahas di Bab 15-16. Di sini dijabarkan tips-tips untuk bernegosiasi secara baik, melakukan penilaian secara jujur dan objektif terhadap suatu konflik, dan siap untuk mengakui kesalahan jika memang dalam suatu konflik kita berada di posisi pihak yang salah. Terkadang, ada juga situasi yang sebaiknya kita hadapi dengan cara mengalah. Apalagi jika konflik yang berlangsung hanya bertujuan untuk menghambat pergerakan kita tanpa alasan yang jelas.

Mungkin sekian yang bisa aku bagi di post kali ini. Mohon maaf ya kalau kalimatnya ada yang muter-muter atau susah dipahami, hehe. Semoga di lain kesempatan atau di post berikutnya, aku bisa berbagi ilmu dalam buku ini dengan lebih rapi. Kalau ada yang tertarik mau meminjam buku ini, feel free to contact me ya! :D Sekian resensi buku The 5 Essential People Skills versiku, terima kasih untuk kawan-kawan yang sudah mampir membaca post ini~ :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar