Kamis, 08 April 2021

"Maafkan Aku, ya..."

"Teeeh, maaf ya teh, lagi-lagi saya gak bisa bantu untuk kegiatan kemarin," kata seorang lelaki berbadan tinggi itu. Lawan bicaranya, yang ia panggil 'Teteh', terlihat terdiam sambil berpikir, sebelum akhirnya menanggapi permintaan maaf lelaki itu.

"Kamu tau gak? Katanya, maaf itu disampaikan ketika kita benar-benar menyesal atas suatu kesalahan yang kita lakukan-," kata si Teteh yang memberi jeda sejenak, kemudian melanjutkan kalimatnya, "dan bertekad dengan kuat, juga berusaha sebaik-baiknya, agar kesalahan itu tidak kita ulangi lagi di waktu mendatang."

"Kamu sadar gak, udah berapa kali kamu minta maaf untuk hal semacam ini? Apa kamu udah berusaha sekeras mungkin untuk gak ngelakuin hal yang sama sebelum akhirnya berujung pada minta maaf dan maaf lagi?" kalimat si Teteh yang menurutku cukup tajam itu disampaikan dengan nada dan intonasi yang begitu tenang.

"Apa maknanya untukmu kalau Teteh memaafkan, tapi kamu sendiri tetap mengulangi kesalahan yang sama?"

***

Assalamu'alaikum kawan-kawan! Apa kabar? :D
Semoga kalian semua dalam keadaan sehat yaa.

Kawan, pernahkah kalian merenungi apa sih makna dari permintaan maaf? Suatu hari saat di kampus, aku mendengar perbincangan unik antara temanku dan salah satu adik tingkatnya. Ya, kira-kira seperti potongan dialog yang ada di bagian awal post ini. Saat mendengarnya, rasanya hatiku tertusuk. Selama ini, untuk apa aku minta maaf?

Kita sudah sering mendengar bahwa 'maaf' adalah salah satu kata ajaib selain 'tolong' dan 'terima kasih', yang baik digunakan ketika kita berkomunikasi dengan orang secara santun. Kawan-kawan juga pasti sudah pernah menyampaikan permintaan maaf bukan? Atau bahkan sering, seperti aku hehe. Menurut KBBI daring, kata maaf memiliki arti:
  1. pembebasan seseorang dari hukuman (tuntutan, denda, dan sebagaimnya) karena suatu kesalahan; ampun: minta --
  2. ungkapan permintaan ampun atau penyesalan: --, saya datang terlambat
  3. ungkapan permintaan izin untuk melakukan sesuatu: --,bolehkah saya bertanya
Di post kali ini aku lebih membahas maaf yang pertama dan kedua, maaf yang identik disampaikan ketika melakukan kesalahan. Dari definisi yang kedua, tercantum kata 'penyesalan'. Ini dalem banget sih menurutku. Tentu idealnya, setelah kita melakukan kesalahan lalu meminta maaf, ada rasa penyesalan yang dirasakan dalam hati. Penyesalan ini penting, supaya ke depannya kita mau berusaha untuk tidak melakukan kesalahan yang sama. Dengan adanya rasa menyesal, kita bisa menjadi lebih memaknai permintaan maaf yang kita sampaikan.

Kawan, pernah gak sih kita merasa sulit menyampaikan permintaan maaf ketika melakukan kesalahan? Entah karena terlalu gengsi, malu mengakui bahwa diri sendiri salah, tidak mau dipermalukan atau dianggap remeh orang lain karena salah, atau alasan lainnya. Atau, pernahkah kamu meminta maaf, tapi hanya sekadar ucapan tanpa ada pemaknaan? Di sini aku akan mencoba berbagi tips-tips yang bisa kita terapkan agar kita belajar lebih memaknai permintaan maaf yang kita sampaikan.

Mengakui kesalahan atau kelalaian yang kita perbuat. Sebelum meminta maaf, kita harus sadar dulu dong ya tujuan kita meminta maaf. Kenapa aku harus meminta maaf? Untuk apa aku meminta maaf? Memangnya apa yang sudah aku lakukan sampai-sampai aku harus meminta maaf? Ketika kita sudah mengakui kepada diri sendiri bahwa ada kesalahan atau kelalaian yang kita perbuat, apalagi yang memberikan pengaruh buruk kepada orang lain, maka kita akan lebih mudah untuk memaknai permintaan maaf yang akan kita sampaikan. Mengakui bahwa diri sendiri salah artinya kita juga telah mengalahkan kegengsian yang ada dalam diri kita. 'Mengakui' ini juga bukan hanya sekadar 'oh iya benar, aku salah', melainkan juga paham kenapa yang dilakukan itu salah, dan tahu bagian mana dari tindakan atau ucapan kita yang salah.

Menyadari dampak dari kesalahan yang kita perbuat. Setelah mengakui perbuatan salah kita, cobalah melihat dampak-dampak yang ditimbulkan oleh kesalahan yang kita perbuat. Menurutku, hal ini bisa membuat kita merasakan penyesalan atas kesalahan yang sudah kita lakukan. Apakah yang aku lakukan ini menyakiti hati orang lain? Apakah aku telah merugikan orang lain? Menyadari dampak dari kesalahan yang kita perbuat juga membuat kita semakin yakin bahwa kesalahan ini tidak seharusnya terjadi lagi di masa mendatang sehingga kita akan berusaha untuk tidak melakukannya lagi.

Selanjutnya, menyampaikan permintaan maaf. Setelah 'menguatkan' latar belakang mengapa kita harus meminta maaf (lewat mengakui kesalahan dan menyadari dampaknya), sekarang saatnya untuk menyampaikan permohonan maaf itu! Sampaikan dengan perasaan yang tulus, diikuti dengan penyesalan yang sebenar-benarnya. Katanya, apa yang disampaikan dari hati akan sampai ke hati juga :)

Terakhir, tentu bertekad dan berusaha keras agar kesalahan yang sama tidak terulang lagi. Manusia memang tempatnya salah dan lupa, tetapi kita tetap perlu berusaha sebaik-baiknya agar tidak melakukan kesalahan, apalagi kesalahan yang sama :)

Sekian tulisan yang aku bagi tentang pemaknaan kata 'maaf'. "Lebih baik berusaha agar kata maaf tidak keluar," begitu salah satu komentar temanku di instagram. Yap, tentu saja ini penting. Namun, ketika memang kita sudah terlanjur berbuat salah, yuk sampaikan permintaan maaf yang sebenar-benarnya :)

Semoga tulisan ini bermanfaat ya kawan! ^^
Wassalamu'alaikum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar