Akhir-akhir ini selain belajar untuk persiapan UN, juga harus mempersiapkan untuk PASIAD. Kadang2 meninggalkan jam pelajaran yang seharusnya untuk belajar khusus untuk PASIAD. Jadi harus tanggung resiko ketinggalan pelajaran.
Ngomong2 tentang lomba PASIAD, jadi inget lomba LCCM (Lomba Cerdas Cermat Matematika) di UIN. Lombanya udah lama sih... Tapi boleh ya cerita... hehe
Waktu itu juga meninggalkan jam pelajaran untuk belajar khusus matematika. Biasanya belajarnya sehabis sholat Dzuhur. Ada 12 orang dari InHar yang ikut lomba ini, dan lomba ini pun berkelompok. Kelompok 1 itu Fahmi (8.2), Akbar (8.1)(wah, presiden nih.. haha..), Fitri (8.3), sama aku sendiri. Kelompok 2 nya Odi (9.3), Kamal (9.1), Aisyah (8.2), dan Fadel (8.2). Dan kelompok yang ketiga itu isinya orang2 pinter semua, yaitu Aziz (9.2), Tsabita (9.3), Hafiz (9.2), sama Fakhri (9.2).
Itu kelompok awalnya, tapi, gara2 waktu itu Fakhri sakit cacar, jadi digantiin sama Elgi (9.1). Oh iya, Rafi juga gak ikut karena waktunya bersamaan dengan waktu olimpiade matematika yang dia ikuti. Setiap habis sholat Dzuhur, biasanya kami berkumpul untuk belajar dengan dibina oleh Pak Rifa’i, Pak Wahyu, atau Pak Joko.
Di hari perlombaan, setelah sholat Dhuha, kami berangkat menuju ke tempat lomba. Waktu naik angkot, aku merasa ada yang kurang. Ternyata benar.... Di hari perlombaan itu, Fitri gak masuk!! Waduh,, aku langsung bingung tuh... Berarti nanti lombanya cuma bertiga... Mana aku cuma kelas 9 sendiri lagi di kelompokku....
Sampai disana, kami menunggu sampai acara pembukaannya selesai. Ada yang sambil belajar, main hp, ngemil, dll.... Oh iya, LCCM ini ada dua babak. Yang pertama, satu kelompok 4 orang ngerjain soal di kertas. Setelah itu, dipilih 9 kelompok yang bisa masuk babak semifinal. Yang semifinal ini sistem nya cerdas cermat. Dan satu kelompok itu terdiri dari 3 orang. Jadi, dari babak yang pertama ada satu orang yang gak ikut babak semifinal.
Acara pembukaan pun selesai. Kami masuk ke ruangan yang terpisah. Kami dibagikan kertas yang berisi soal2 yang harus dikerjakan. Fahmi, Akbar, dan aku menunggu instruksi untuk memulai mengerjakan soalnya. “Jadi gak enak cuma kita yang bertiga”, kata Fahmi. “Nggak tuh ada juga”, kata Akbar sambil menunjuk kelompok di sebelah kami. Ternyata ada juga yang cuma bertiga. Setelah itu, kami pun mengerjakan soalnya. Waktu liat nomer 1 aja aku udah gak tau. Haha.... tapi untungnya soal yang lain gak sesusah yang nomer 1. Kami mengerjakan soal yang kami bisa, dan soal yang susah nanti dikerjakan bersama-sama. Waktu kami sedang mengerjakan soal, tiba2 Akbar bilang, kelompok sebelah denger jawaban dia yang gak sengaja bilang terlalu keras jawaban no 7 itu C. Eh, akhirnya untuk mengecoh kelompok yang sebelah, Fahmi bilang keras2, “Hah!? No 7 C!? Bukan kali! Bukan C! Gua ngitung D tau! Jawabannya itu D!”. Aku sama Akbar cuma ketawa2 aja.. haha... lagian bilang keras2... “Eh, 7 D tau!! 7 D, bukan C!!”, kata Fahmi keras2. Eh, terus yang jaganya negur biar gak berisik waktu ngerjain soal. Tapi si Fahmi masih aja bilang 7 D, 7 D. Kayaknya gak rela banget 1 nomer aja dicontekin. Haha... Pas Fahmi ngomong keras2 7 D, aku melihat ke arah kelompok yang tadi ngedenger jawabannya. Tampang mereka ngeliat Fahmi gimana gitu, kayak agak sinis haha.... Pokoknya sampe waktunya abis, masih aja bilang 7 D, 7 D. Haha....
Setelah babak pertama selesai, kami berkumpul lagi. Karena sudah siang, kami mencari makan siang dulu. Tapi karena tempat makan siangnya penuh, akhirnya kami sholat Dzuhur dulu.
Nah, pas mau wudhu itu, lamaa... banget. Kalau yang cowok sih bisa wudhu di tempat yang diluar. Sedangkan Tsabita dan aku pergi ke toilet dan tempat wudhu yang ada di dalam gedung. Waktu aku mau membuka kran, ternyata airnya habis.... Trus di toilet juga airnya habis. Tapi, di toilet yang untuk tamu, ada air. Akhirnya Tsabita mengantre di toilet tamu itu. Nunggunya tuh lamaaaa banget. Kayaknya yang di dalam toilet itu bukan cuma 1 orang. Setelah nunggu lama, ternyata yang keluar itu 3 anak perempuan sekaligus. Pantes aja lama... Sambil nunggu Tsabita yang lagi di toilet, aku wudhu di kran yang airnya ngalir walaupun sedikit. Terus datang tuh anak perempuan mau ke toilet yang untuk tamu. Dateng2 dia langsung ngetok2 pintu toilet yang di dalamnya ada Tsabita. Terus kan Tsabita udah bilang, “Ada orang”. Yaudah tuh, anak perempuan itu diem kan. Eh, tapi terus dia ngetok2 lagi. Tsabita jawab lagi “Iya, sebentar..”. udah dibilang gitu juga, masih aja tuh anak ngetok2 pintunya. Pokoknya kayaknya anaknya gak sabaran banget. Padahal nunggunya baru sebentar, udah ketok2 aja. Padahal Tsabita baru aja masuk ke toilet. Haha...
Saat aku dan Tsabita mau baru mau sholat, yang lain udah pada selesai sholat. Yah... ketinggalan... haha...
Sehabis sholat Dzuhur, Tsabita dan aku memakai sepatu. Tadinya setelah sholat kami mau makan, tapi ternyata hasil pengumuman kelompok yang masuk ke babak semifinal udah ada. Dan lomba cerdas cermatnya sebentar lagi dimulai. Akhirnya kami gak jadi makan dulu.
Pak Wahyu datang untuk memberitahu kelompok mana saja yang masuk ke semifinal. Ternyata semua kelompok dari InHar masuk ke babak semifinal!! Aku gak nyangka banget,, soalnya tadi kelompokku cuma bertiga, ternyata bisa masuk semifinal juga... hehe.. Makasih kerja samanya ya, Fahmi & Akbar...
Kami melihat hasil perolehan nilainya. Ternyata kelompok Fahmi, Akbar, dan aku ada diurutan ke 8. Nyaris aja tuh gak masuk... Kalau kelompoknya Tsabita, Aziz, Hafiz, dan Elgi ada di urutan pertama. Wah.. InHar hebaaat!!! Kalau kelompoknya Odi, Kamal, Aisyah, dan Fadel aku lupa urutan berapa... hehe... pokoknya masih diatas kelompokku.
Setelah itu, Pak Wahyu mengambil undian untuk menentukan jadwal perlombaan cerdas cermatnya. Pertama, 9 kelompok yang berhasil masuk semifinal itu dibagi menjadi 3 kelompok yang akan saling berlomba cerdas cermat untuk menentukan 3 kelompok yang bakal maju ke babak final. Setelah ngambil undian, ternyata kelompok InHar terpisah semua. Jadinya ada kemungkinan semua kelompok InHar nanti masuk final semua.
Perlombaannya dibagi tiga, yang season pertama kelompok Fahmi, Akbar, dan aku. Yang kedua Odi, Kamal, dan Aisyah. Dan yang terakhir Aziz, Tsabita, dan Hafiz. Dari 3 season itu, hanya 1 kelompok dari masing2 season yang akan terpilih untuk maju ke babak final.
Season yang pertama dimulai. Kelompok Fahmi, Akbar, dan aku juru bicaranya Fahmi. Ada 2 jenis soal di babak semifinal ini. Yang pertama, masing2 kelompok diberi pertanyaan 10. Kalau tidak bisa menjawab soalnya, soal itu dilempar ke kelompok lain. Sedangkan yang kedua, babak rebutan. Jadi ngitungnya harus cepat. Selain itu, ada lagi syarat2 nya. Di babak yang bukan rebutan, yang menekan tombol dan memberi jawaban harus juru bicaranya, tetapi di babak rebutan boleh siapa saja yang menjawab. Terus, untuk babak yang pertama, benar diberi poin 100 dan jika salah tidak dikurangi. Sedangkan babak rebutannya, benar diberi 100 dan salah dikurangi 100. Satu hal lagi yang bikin ribet, harus pake satuan. Kalau gak pake satuan, dianggap salah. Nah, itu dia yang nyusahin nya... haha...
Karena kami kelompok A, jadi kami duluan yang diberi 10 soal itu. Ada soal yang gampang, ada yang susah. Tapi pas soalnya tentang gradien, Fahmi sama Akbar cuma nunggu aku selesai ngitung. Soalnya mereka belum diajarin. Itulah gak enaknya kelas 9 sendiri.. huhu... Selain itu, banyak soal2 gampang yang seharusnya bisa kami kerjakan. Misalnya aja, ada soal gradien. Harusnya jawabannya 2/3, tapi kami malah menjawabnya -2/3. Gara2 – doang.... coba gak pake -, dpt poin 100 tuh... terus ada lagi yang lucu. Ada soal yang tentang mencari keliling. Kami menghitung keliling itu. Udah dapet tuh kelilingnya 52. Udah menekan tombol juga tuh. Terus kan Fahmi jawab, “52 cm persegi (cm2)”. Yang memberikan soal itu hanya tersenyum. Terus aku bilang, “kok cm persegi? Kan keliling!?”. Eh, si Akbar malah bilang, “cm kuadrat dong?”. Aku jawab lagi, “kok kuadrat sih? Keliling kan cm aja...”. cm persegi sama cm kuadrat kan sama aja cm2. “Oh iya....!!!”. kami bertiga menyesalkan soal itu. Udah bener tuh angkanya, eh, satuannya salah.... nyusahin aja nih satuan.... haha....
Ada lagi pas soal rebutan, cuma kurang angka 0 aja.... Padahal kalau ditambahin 0, dpt tuh poin 100. Ahh... pokoknya banyak soal2 yang disesalkan. Terus ada juga soal tentang nyari garis pelukis dari sebuah kerucut. Nah, kelompok yang ditanya jawabannya salah. Kelompok yang satu lagi juga jawab, tapi salah. Tinggal kelompok kami tuh yang belum mencoba untuk menjawab. Dan gak ada yang berusaha mencari jawaban. Ditanyain sama yang ngasih soal, “Kelompok A mau mencoba menjawab?”. Kami bertiga menjawab, “Nggak”. Bukannya kami males ngitung, tapi waktu itu kami belum belajar soal kerucut. Jadi, garis pelukis aja nggak tau apaan, apalagi kalau suruh nyari garis pelukisnya... haha... Akhirnya kelompok Fahmi, Akbar, dan aku tidak berhasil masuk ke babak final.
Season yang kedua, kelompoknya Odi, Kamal, dan Aisyah. Tapi, pertandingannya berbarengan dengan kelompoknya Aziz, Tsabita, dan Hafiz. Akhirnya kami nontonnya terpisah. Aku dan Fadel nonton kelompoknya Odi, Kamal, dan Aisyah. Sedangkan Elgi, Fahmi, dan Akbar nonton kelompoknya Aziz, Tsabita, dan Hafiz.
Waktu nonton kelompoknya Odi, Kamal, dan Aisyah, si Fadel bukannya ngedukung, malah sibuk main hp. Jiaahh... gimana sih haha... Eh, ternyata salah satu kelompok lawannya tim Odi, Kamal, dan Aisyah, ada adiknya Qowam. Kalau dibandingkan dengan soal yang sebelumnya, menurutku soal yang ini lebih sulit, makanya aku gak ngitung.. haha.. Kelompok yang ini pun akhirnya gak masuk babak final. Yang masuk babak final malah kelompoknya adiknya Qowam. Haha... kalah dong... Begitu juga kelompoknya Aziz, Tsabita, dan Hafiz.
Hah... akhirnya jadi gak ada yang masuk final deh... Tapi, walaupun gak masuk babak final, rasanya aku senang punya pengalaman yang menyenangkan. Terus juga, bisa lebih kenal sama anak2 kelas hexagoria. Jadi pengen lagi lomba bareng2 lagi.....
Oh iya, setelah kelas 9 belajar yang kerucut, dan aku tau garis pelukis, ternyata nyarinya gak ribet... haha... jadi nyesel deh ternyata nyarinya gak sesulit nyari volume hehe... ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar