Hai semuanya, kali ini saya ingin sharing dari buku yang saya baca, '99 Cahaya Di Langit Eropa'. Buku ini menceritakan tentang perjalanan seorang perempuan dengan suaminya untuk menjelajahi jejak-jejak Islam di negara-negara di benua Eropa. Salah satu yang menarik menurut saya adalah adanya sebuah restoran di Austria yang memiliki motto 'makan sepuasnya dan bayar seikhlasnya'. Dan katanya, ternyata pemilik restoran tersebut adalah seorang muslimah! Mari baca artikel berikut...
Pada umumnya sebuah restoran selalu
mencantumkan harga untuk setiap makanannya. Namun apa jadinya jika suatu
restoran tidak memasang harga makanannya dan justru menyerahkan kepada
pelanggannya untuk menilai harga dari sebuah makanan yang dimakan?
Der Wiener Deewan Restaurant merupakan nama restoran yang telah memutarbalikan sistem bisnis yang telah berlaku umum. “All you can eat, pay as you wish” alias makan sepuasnya bayar seikhlasnya, menjadi tagline
dari restoran yang menyajikan makanan khas Pakistan ini. Konsep bisnis
konvensional tidak berlaku bagi mereka. Sebuah konsep menarik yang siap
untuk rugi.
Konsep unik restoran yang terletak di
Wina, Austria, ini menjadikan Wiener Deewan tidak pernah sepi
pengunjung. Terletak di jantung kota Wina, Schottentor, yang tentu biaya
sewanya mahal, tidak menjadikan restoran ini mengenakan tarif mahal
juga. Banyak mahasiswa sekitar Wina yang memadati restoran ini. Begitu
pula umat Muslim yang mencari makanan halal.
Konsepnya adalah menyajikan makanan
dengan cara prasmanan, sehingga pengunjung dapat mengambil makanan
sebanyak mereka mau. Untuk menunya, restoran ini menyediakan menu utama
dalam dua kategori. Makanan kari berbahan dasar ayam, kambing, dan
lembu. Dan jenis makanan vegetarian. Selain itu, disediakan juga makanan
pencuci mulut. Untuk minuman, air mineral bisa diminum gratis. Namun
untuk minuman lainnya, restoran ini mencantumkan harga tetap, tidak
seperti makanannya.
Harga normal untuk setiap makanan
berkisar 5-6 euro. Namun ada juga orang yang membayar 1-2 euro, bahkan
hanya membayar minumannya. Banyak yang mengatakan kepada kasir bahwa
mereka pelajar, sedang tidak punya uang, atau mengaku sebagai
pengangguran. Sang kasir tetap tersenyum menghadapi mereka. Namun banyak
pula yang membayar lebih untuk makanan yang dimakan. Pelayanan tetap
sama, baik bagi yang membayar sedikit maupun banyak.
Didirikan pada 2003 oleh Natalie Deewan,
seorang lulusan filsafat. Ia mendirikan restoran ini berdasarkan konsep
kedermawanan manusia dalam memberi dan menerima. Pada minggu-minggu
pertamanya, ia tidak yakin bahwa restorannya akan sukses, namun
pengunjung restorannya semakin hari semakin banyak dan bahkan membayar
lebih untuk makanan yang mereka makan. Restoran ini bahkan belum pernah
mengalami kesulitan keuangan.
Source :
http://majalahinovasi.com/2012/05/24/restoran-wiener-deewan-makan-sepuasnya-bayar-seikhlasnya/
http://majalahinovasi.com/2012/05/24/restoran-wiener-deewan-makan-sepuasnya-bayar-seikhlasnya/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar