Sabtu, 04 Februari 2012

Kepedulian Rasulullah SAW terhadap Umatnya

Assalamu'alaikum kawan,
Tak terasa Maulid Nabi sebentar lagi tiba. Oh ya, saya ingin berbagi cerita nih, tentang Nabi Muhammad SAW yang sangat menyayangi umat-umatnya. Taukah kalian, betapa pedulinya Nabi Muhammad SAW kepada umat-umatnya?
-Apa yang dipikirkan Rasulullah SAW ketika ajal menghampirinya?

Ketika malaikat maut dan malaikat Jibril datang menghampiri Nabi Muhammad SAW yang sedang terbaring akibat penyakitnya.

“Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua surga terbuka lebar menanti kedatanganmu”, kata malaikat Jibril.

Tapi ternyata itu tak membuat Rasulullah SAW lega, mata beliau masih penuh kecemasan, kemudian beliau bertanya kepada malaikat Jibril, “Kabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?”

“Jangan khawatir, wahai Rasulullah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku, ‘Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya’.” kata malaikat Jibril.

Ketika detik-detik semakin dekat, saatnya malaikat Izroil melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah SAW ditarik. Tampak seluruh tubuh Rasulullah SAW bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang.

Kemudian terdengar suara memekik Rasulullah SAW karena sakit yang tak tertahankan lagi, “Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan kepada umatku…”.

Badan Rasulullah SAW mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tak bergerak lagi, bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu. Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, kemudian terdengar suara Rasulullah SAW yang keluar dari bibirnya yang mulai kebiruan, “Ummatii, ummatii, ummatii..? (umatku, umatku, umatku..)”.

-Apa yang dipikirkan Rasulullah SAW ketika hari kebangkitan telah tiba?

Ketika hari kiamat telah tiba, ketika semua makhluk Allah SWT telah dicabut nyawanya, dan kemudian tibalah disaat makhluk-makhluk Allah dibangkitkan untuk diminta pertanggungjawabannya.

Pertama-tama, Allah SWt membangkitkan kembali para malaikat pembawa Arsy, malaikat Jibril, Mikail, Isrofil, dan Izroil, serta malaikat lainnya. Setelah itu Allah memerintahkan malaikat Ridwan untuk mengambil buraq, mahkota, pakaian kehormatan, jubah kebesaran, sarung keagungan, dan bendera atau panji-panji. Malaikat itu lalu berbaris di antara langit dan bumi menunggu perintah Allah.

Lalu para malaikat diperintahkan Allah untuk mencari kuburan Nabi Muhammad SAW. Malaikat Jibril bergegas menuju bumi dan bertanya kepada bumi, “Wahai bumi, dimanakah kuburan Muhammad?”

Bumi menjawab, “Demi Allah yang mengutusmu dengan benar, Allah telah mengutus angin yang mematikan dan menjadikanku tergoncang luluh lantak, sehingga aku tak mengetahui dimana kubur Nabi Muhammad SAW”.

Maka merekahlah kuburan Rasulullah SAW dan memancarkan cahaya kea wan seperti tongkat. Malaikat Jibril melihat cahaya itu dan mengetahui bahwa itu berasal dari kuburan Nabi Muhammad SAW.

Malaikat Izroil memanggilnya, “Wahai Rasulullah, bangunlah untuk memutuskan hokum dan hisab serta untuk menghadap Zat Yang Maha Penyayang”.

Akhirnya pecahlah kubur tersebut, ketika itu, Rasulullah SAW duduk dalam kuburnya. Lalu malaikat Jibril memberikan pakaian, memakaikan mahkota, dan kendaraan Buraq. Selanjutnya Rasulullah SAW bertanya kepada malaikat Jibril, “Wahai Jibril, hari apa ini?”

Malaikat Jibril menjawab, “Ini adalah hari kiamat, hari kerugian, hari pembalasa, hari penyesalan, dan hari syafaat”

Kemudian Rasulullah SAW berkata, “Wahai Jibril, gembirakanlah aku”.

Jibril berkata, “Surga benar-benar telah dihias karena kedatanganmu, neraka telah ditutup”.

Rasulullah SAW berkata kepada Jibril, “Aku tidak bertanya tentang hal tersebut, aku meminta penjelasan darimu tentang umatku yang banyak berdosa, barangkali engkau meninggalkan mereka di Shirat (jembatan penyeberangan yang ada di atas neraka)”.

Malaikat Isrofil menjawab, “Wahai Rasulullah, demi kemuliaan Tuhanku, aku belum meniup sangkakala untuk membangkitkan makhluk Allah sebelum kau bangkit terlebih dahulu”.

Selanjutnya Nabi Muhammad SAW berkata, “Sekarang hatiku bahagia dan menjadi segar mataku”.

Subhanallah... Begitu sayangnya Nabi SAW kepada umatnya, hal yang terakhir ia pikirkan sebelum ajalnya tiba adalah umatnya.. Begitu pula ketika Hari Kebangkitan tiba, hal yang pertama kali beliau pikirkan juga masih mengenai umatnya. Betapa mulianya Nabi Muhammad SAW, berbahagialah kita semua menjadi umat dari Nabi Muhammad SAW. :D


source :
Rahasia Penciptaan, oleh Umaryadi. Penerbit : Raushan Fikr.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar