Sabtu, 03 Maret 2012

Taare Zameen Par, Every Child Is Special

Assalamu’alaikum teman-teman... Kali ini saya ingin berbagi cerita tentang film yang saya tonton di jam pelajaran sosiologi bersama teman-teman sekelas saya. Karena materi sosiologi kali ini adalah penyimpangan sosial, kami diberikan sebuah film berjudul Taare Zameen Par (Little Stars on Earth dalam Bahasa Inggris). Memang sudah terlambat untuk share tentang film yang muncul pada tahun 2007 ini, tapi tak ada salahnya kan berbagi cerita :D

Taare Zameen Par, Every Child Is Spesial merupakan film layar lebar dari India yang dipersembahkan oleh Aamir Khan Production. Film ini termasuk film yang terbaik yang muncul di tahun 2007 lalu. Taare Zameen Par menceritakan tentang seorang anak laki-laki bernama Ishaan (yang dibintangi oleh Darsheel Safary) yang gemar sekali melukis. Tetapi, walaupun dia sudah kelas 3 SD, dia masih belum bisa membaca ataupun menulis dengan baik. Karena kekurangannya itu, Ishaan sering kali diejeki oleh teman-teman sekelasnya. Bahkan gurunya dan orangtuanya pun tak mengerti kenapa anak kelas 3 SD sepertinya masih belum bisa menulis dengan benar, nilai ulangannya pun selalu menjadi nilai terjelek di kelas. Berbeda dengan kakaknya, Yohan (dibintangi oleh Sachet Engineer) yang selalu mendapat nilai tertinggi di kelasnya.
Yohan dan Ishaan :)
Ayah Ishaan (dibintangi oleh Vipin Sharma) selalu membandingkan Ishaan dengan Yohan yang keduanya tentu sangat jauh berbeda. Yohan menjadi kebanggaan ayahnya, sedangkan Ishaan hanya bisa menerima omelan ayahnya mengenai nilainya yang jelek-jelek. Walaupun begitu, ibu Ishaan (dibintangi oleh Tisca Chopra) selalu melindungi Ishaan dengan penuh kasih sayang, hingga suatu hari, Kepala Sekolah merekomendasikan Ishaan untuk sekolah di boarding school.....

Pihak sekolah menyatakan bahwa Ishaan termasuk anak yang abnormal, sehingga memberi saran kepada orangtuanya agar Ishaan dibimbing dan dimasukkan ke boarding school. Ishaan yang mengetahui hal ini tentu menolaknya, bayangkan, ia masih kelas 3 SD, masih membutuhkan kasih sayang dari keluarganya, tidak bisa jauh dari ibunya. Namun sang ayah tetap bersikeras untuk memasukkan Ishaan ke boarding school dengan alasan untuk kebaikan Ishaan sendiri. Akhirnya, Ishaan terpaksa menurut masuk ke boarding school. Namun, dalam hati kecilnya, ia sedang menangis, ia ketakutan, ia kesepian tanpa keluarga yang biasanya selalu ada disampingnya. Namun itu semua tidak dapat diungkapkan oleh Ishaan kepada ayahnya yang tak pernah mau mendengarkan alasan apapun yang dikatakan Ishaan. Ia hanya dapat memendam perasaan sedihnya itu. :'(
Ishaan yang cuma bisa nangis ditinggal keluarganya
di boarding school :'(
Hari-hari Ishaan di boarding school pun dimulai. Di sekolah barunya, ia tak banyak bicara (mungkin karena ia hanya bisa meratapi nasibnya T_T). Di kelas, Ishaan duduk bersama Rajan (dibintangi oleh Tanay Chheda). Rajan adalah seorang anak yang baik, ia anak yang paling rajin di kelas. Rajan berjalan memakai tongkat (kayaknya ada yang salah dengan kaki kanannya, tapi gak diceritain kenapa). Hari-hari di sekolah baru tidak jauh berbeda dengan di sekolah lama Ishaan. Setelah mengetahui bahwa Ishaan anak yang tidak bisa membaca dan menulis dengan baik, teman-teman barunya suka mengejek-ejeknya. Gurunya pun sering marah karena nilai jelek yang didapat Ishaan. 
Ishaan dan Rajan (Rajan lucuuu ^0^)
Tak seperti yang diharapkan oleh orangtuanya, menyekolahkan Ishaan ke boarding school justru menambah beban berat yang dihadapi Ishaan. Ishaan tidak dapat merasakan kasih sayang ibu dan kakaknya yang selalu menyemangatinya ketika ia diejek teman-temannya. Sekarang ia semakin merasa kesepian, tertindas, tertekan dan tak punya teman (cuma Rajan yang setia menemani Ishaan). Suatu hari, keluarga Ishaan datang ke sekolahnya untuk melihat bagaimana keadaan Ishaan. Saat itu Ishaan tidak mau membukakan pintu kamarnya untuk keluarganya. Hal ini pun membuat ibu dan kakaknya khawatir. Setelah itu Ishaan benar-benar menjadi anak yang pendiam, tidak pernah berbicara dengan siapa-siapa lagi. Bahkan saat ibunya menelpon ke sekolah, Ishaan hanya diam mendengarkan ibunya yang berbicara lewat telepon.

Tak lama kemudian, guru seni di sekolah berhenti mengajar dan digantikan oleh guru baru. Guru baru yang ini kelihatan lebih seru, lebih bisa membaur dengan anak-anak, lebih ramah, dan santai. Dialah Ram Shankar Nikumbh (dibintangi oleh Aamir Khan sendiri). Pada saat pelajaran seni itu, guru Nikumbh meminta anak-anak untuk melukis bebas. Anak-anak mengerjakannya dengan senang hati, namun Ishaan hanya terdiam. Kemudian guru Nikumbh mengajaknya mengobrol, namun Ishaan hanya terdiam. Guru Nikumbh melihat tatapan mata Ishaan yang terlihat seperti anak yang ketakutan, anak yang sedang meminta tolong agar bisa keluar dari masalah yang sedang dihadapinya.

Guru Nikumbh yang ketemu Ishaan di luar kelas
Guru Nikumbh yang penasaran dengan sikap Ishaan menanyakan kepada guru-guru lain tentang sikapnya itu. Tentu saja guru lain menceritakan masalah Ishaan yang tidak dapat menulis dan membaca dengan baik itu, bahkan ada yang sampai mengejeknya (guru kok mengejek muridnya ya, ckck). Semakin penasaran, guru Nikumbh melihat buku tulis Ishaan dan ternyata memang dipenuhi dengan nilai merah dan ejaan tulisan yang salah. Karena guru Nikumbh memang sangat mengerti anak-anak, akhirnya ia mengetahui bahwa Ishaan memiliki penyakit dyslexia (punya masalah dalam hal menulis dan membaca, susah mengingat ejaan kata).

Tak berhenti sampai disitu, guru Nikumbh sampai pergi ke rumah Ishaan untuk memastikan orangtuanya tau tentang hal ini. Sampai di rumah Ishaan, guru Nikumbh juga bertanya apakah Ishaan anak yang tidak suka melukis. Tentu saja ibunya menyangkal hal itu, karena memang hobi Ishaan adalah melukis. Akhirnya ibu Ishaan memperlihatkan kepada guru Nikumbh kamar Ishaan yang penuh dengan lukisan-lukisan indah karya Ishaan sendiri. Dari situlah akhirnya guru Nikumbh dapat mengerti bahwa kelebihan Ishaan terletak pada bidang seninya. Semangat guru Nikumbh untuk membantu Ishaan menjadi anak yang sukses mulai muncul. Guru Nikumbh meminta kepada Kepala Sekolah untuk diperbolehkan mengajar Ishaan membaca dan menulis. Awalnya Kepala Sekolah ragu, namun keyakinan dalam guru Nikumbh bisa meyakinkan Kepala Sekolah juga. Sejak saat itu, Ishaan bersama guru Nikumbh mulai belajar dengan giat. Belajar menulis, membaca, dan lain lain. Perjuangan Ishaan dan guru Nikumbh terus berlanjut hingga guru Nikumbh berhasil menjadikan Ishaan sebagai anak yang luarbiasa.  
Ini yang bisa saya ceritakan di posting kali ini. Kalau mau tahu cerita lengkapnya, bisa mencari di youtube atau kalau mau tahu informasi lain dari film ini, bisa klik di official website nya  http://www.taarezameenpar.com/ . Atau untuk teman-teman dekat saya yang mau nonton film ini, saya punya softcopy nya, jadi kalau mau nonton bisa minta di copy :). Benar-benar film yang menyentuh hati, bahwa setiap anak punya kelebihan masing-masing, baik itu pada akademiknya, olahraga, seni, ataupun yang lainnya. Karena setiap anak itu spesial, every child is special ^_^ Terima kasih telah membaca posting ini.. :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar